Tabletnya Laris di 2020, Huawei Tanggapi Krisis Chip di 2021
Uzone.id -- Selain ponsel pintar, tablet menjadi fokus bisnis Huawei. Selama pandemi di 2020, penjualan tablet Huawei di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat. Lalu, apa jadinya di tahun ini dengan adanya krisis chip?
Dari paparan Skyson Tey selaku Director Business Development, Ecosystem Development Asia Pacific Huawei CBG, sepanjang 2020 perusahaan meraup pendapatan sebesar USD69,4 miliar, naik tiga persen dari 2019.Pencapaian lainnya datang dari penjualan tablet Huawei yang meroket di indonesia, yakni 580 persen jika dibandingkan pada 2019.
Baca juga: Chip Bakal Langka Sampai 6 Bulan ke Depan
“Kepercayaan konsumen kepada produk Huawei tercermin dari kerja keras yang kami lakukan sepanjang 2020. Ekosistem Huawei Mobile Services (HMS) yang sudah kami perkenalkan sejak 2019 juga lambat laun tumbuh,” tutur Skyson kepada beberapa awak media secara virtual pada Jumat (30/4).
Pihak Huawei mengakui bahwa krisis chip adalah masalah global dan sudah pasti akan berdampak pada bisnis teknologi.
“Kami memiliki ragam produk, dan kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman terbaik. Seharusnya tak perlu khawatir [mengenai krisis chip], semuanya akan kami upayakan yang terbaik,” imbuh Skyson.
Baca juga: Penjualan Samsung, Xiaomi hingga Oppo Tumbuh, Huawei Kok Turun?
Yang jelas, Skyson memaparkan fokus Huawei di 2021 yang memang meliputi beberapa hal, seperti mempercepat implementasi teknologi AI di kehidupan masyarakat, mempertahankan keunggulan produk premiumnya, hingga memperluas ekosistem HMS yang ada di perangkat ponsel dan tablet.
Saat ini tercatat ada 2,3 juta developer aplikasi yang terdaftar di dalam HMS, meningkat 77 persen jika dibandingkan pada 2019, serta 530 juta pengguna aktif bulanan.