Tak Lama Lagi, Huawei ‘Rujuk’ dengan Google?
(Ilustrasi ponsel Huawei. Foto: Uzone.id/Hani Nur Fajrina)
Uzone.id -- Huawei kembali berpeluang menggunakan layanan Google dan sistem operasi Android untuk perangkat-perangkat mobilenya. Tampaknya pemerintah Amerika Serikat siap melunak terhadap perang dagang ini.Sekretaris Kementerian Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan, lisensi yang memungkinkan perusahaan-perusahaan menjalin kerja sama dengan Huawei akan terbit “sesegera mungkin”.
Mengutip Engadget, Ross menyebut ada sekitar 260 permintaan terkait hal ini, namun ia memperingatkan bahwa jangan langsung berasumsi pemerintah AS akan menyetujui semuanya. Dia berharap, perusahaan tetap bersikap seakan tak ada lisensi.
Baca juga: Huawei Mate 30 Pro Masuk Indonesia, Harganya?
Meski pihak pemerintah AS enggan memberikan bocoran tentang perusahaan mana saja yang mengajukan lisensi, secara mencolok Google menjadi perusahaan yang benar-benar kena dampak dari pemblokiran Huawei ini.
Huawei tak bisa memasukan OS Android ke ponsel-ponsel barunya, pun begitu dengan layanan digital bikinan Google seperti Play Store, Gmail, Google Drive, Maps, dan lain-lain.
Tak heran jika lisensi kerja sama dengan Huawei ini sangat berpengaruh jika Google turut menerimanya untuk terus melanjutkan bisnis dengan perusahaan asal China itu.
Baca juga: Huawei Bantah HarmonyOS Jadi Pengganti Android
Pemerintah AS memang masih samar-samar mengenai kapan lisensi pencabutan pemblokiran Huawei ini akan diberikan. Tapi, minimal kita tahu bahwa pihak AS membuka peluang akan hal itu.
Sejauh ini, Huawei menunjukan sikap tak gentar atas pemblokiran kerja sama bisnis dengan perusahaan AS. Huawei bahkan telah memperkenalkan sistem operasi bikinannya sendiri, HarmonyOS. Meski belum disematkan di ponsel pintar terbarunya, HarmonyOS disebut-sebut siap hadir di perangkat TV pintar Huawei yang akan meluncur di akhir tahun 2019.