Tanggapan Pengamat Soal Kasus Tanijoy
Uzone.id - Kasus terhambatnya dana investor di startup Tanijoy masih menjadi buah bibir di masyarakat, terlebih di dunia digital. Sebanyak 400 lebih pendana kini menagih pihak penyedia layanan untuk mengembalikan dana sebanyak Rp4,5 Miliar.
Pihak Tanijoy sendiri telah memberikan tanggapan mereka terkait hal ini. Mereka mengakui adanya keterlambatan dalam pengembalian dana karena ada masalah dalam pelaksanaan proyek serta di mitra tani.Sebenarnya, investasi di perusahaan startup memang terlihat menjanjikan, apalagi sekarang pertumbuhan startup semakin pesat terjadi. Namun, di balik keuntungan yang menggiurkan ada resiko yang mesti dihadapi oleh kedua pihak.
Baca juga: Tanijoy Buka Suara Terkait Tuduhan yang Beredar
Kasus Tanijoy ini, investasi yang ditanamkan oleh para lender mengalir ke proyek-proyek agrikultur melalui penyedia platform Tanijoy, bukan ke saham dari Tanijoy.
Kedua pihak seharusnya menyadari adanya resiko-resiko yang kemungkinan terjadi di tengah jalan saat proyek terjadi.
“Investor yg baik harus bisa mengerti resiko yg dihadapi dalam sebuah investasi. Tidak terkecuali lender di layanan p2p lending seperti Tanijoy,” kata pengamat Startup, Rama Mamuaya kepada Uzone.id, Jumat (30/08) kemarin.
Komunikasi dua arah juga sangat penting dalam hubungan antara investor dan penyedia platform.
Baca juga: Tanijoy Diklaim Punya Reputasi Baik
“Aku rasa investor/lender kurang mengerti resiko yg dihadapi ketika berinvestasi di proyek-proyek pendanaan melalui situs P2P. Dari sisi Tanijoy-nya juga mungkin kurang mengkomunikasikan secara clear resiko yang dihadapi,” tambah Rama.
Rama juga menambahkan, dari sisi penyedia layanan (startup fintech) harus jelas dalam menyampaikan resiko yg dihadapi oleh lender/investor. Jangan sampai terlalu menjual good case, tapi lupa membalance dengan informasi resiko yang mungkin dihadapi.