Tanpa Subsidi, Gimana Nasib Penjualan Motor Listrik?
Uzone.id - Kuota motor listrik subsidi sudah habis terserap oleh masyarakat sejak dibuka pada awal tahun 2024 kemarin. Dengan habisnya kuota subsidi tersebut, penjualan motor listrik kini dilakukan secara normal. Lantas apakah hal ini membuat penjualan menjadi menurun?
Budi Setiyadi selaku Ketua Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) menyebutkan meskipun kuota subsidi habis, namun masih ada motor listrik dengan baterai Seal Lead Acid (SLA) yang dijual dengan harga murah. Motor listrik dengan baterai tersebut yang dijual murah inilah yang bisa dipilih oleh konsumen yang mencari kendaraan tanpa emisi dengan harga terjangkau."Ya memang tidak ada opsi untuk masyarakat. Tapi harga motor listrik yang baterai SLA itu tidak begitu mahal. Rp13-Rp15 jutaan, dibandingkan dengan motor bensin harganya lebih di bawahnya," ujar Budi saat dihubungi oleh Uzone.id.
Meskipun terdapat pilihan yang lebih murah, namun Budi meyakini penjualan industri motor listrik akan mengalami penurunan. Namun harapannya, masyarakat yang sudah mendapatkan subsidi bisa mengedukasi nilai efisiensi motor listrik kepada yang lain.
"Pasti ada penurunan. Tapi kita harapkan bahwa dengan kemarin banyak masyarakat yang beli dengan skema subsidi dan sekarang sudah kelihatan manfaat kegunaan dan nilai efisiensi penggunaan motor listrik oleh masyarakat, mudah-mudahan semakin banyak masyarakat yang tidak melihat harga tapi efisiensi dibandingkan mengugnakan BBM," jelasnya.
"Kemudian masyarakat juga tahu bahwa ini kebutuhan bersama untuk mengurangi emisi gas rumah kaca ya," lanjutnya.
Perlu diketahui, di tahun 2024 ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menganggarkan 50 ribu unit kuota motor listrik yang mendapatkan subsidi Rp7 juta. Kuota tersebut pun sudah ludes terserap masyarakat pada bulan Juli 2024 kemarin.
Kemudian Kemenperin sempat menambahkan kuota tersebut sebanyak 10 ribu unit. Namun kuota tersebut langsung ludes terserap oleh masyarakat pada awal September 2024 kemarin.
Saat ini penurunan penjualan motor listrik setelah habisnya kuota subsidi pun sudah mulai dirasakan oleh pihak pabrikan. Salah satu yang merasakannya adalah Polytron, bahkan merek asal Kudus, Jawa Tengah ini sudah merevisi target penjualan di 2024.