Temu Berulah di Negara Tetangga: Beroperasi Tanpa Izin
Uzone.id — Setelah ditolak di Indonesia, Temu saat ini terus melebarkan sayap di beberapa negara Asia Tenggara, mulai dari Malaysia, Thailand, Brunei dan sekarang Vietnam.
Di Vietnam, Temu dilaporkan sudah mulai beroperasi semenjak awal bulan Oktober lalu. Pengguna sudah bisa mendownload aplikasi, membeli produk dan melakukan pembayaran lewat platform tersebut.Sayangnya, meski sudah menjajakan jualannya di negara tersebut, pihak pemerintah justru belum menerima pendaftaran Temu untuk beroperasi di Vietnam.
Melansir dari Tuoi Tre News, Senin, (28/10), Badan E-Commerce dan Ekonomi Digital Kementerian Perdagangan Vietnam belum menerima permohonan lisensi dari Temu hingga 24 Oktober 2024 kemarin.
Dengan kata lain, Temu sudah menjual barang di Vietnam tanpa adanya lisensi, alias belum legal,
Anggota Komite Keuangan Vietnam, Tran Van Lam, menyebut bahwa masalah ini membuktikan adanya celah dalam manajemen dan penegakan hukum di Vietnam. Padahal, negara saat ini sudah memiliki hukum e-commerce yang memadai.
“Oleh karena itu, tidak mungkin bagi perusahaan asing untuk masuk ke Vietnam dan mengoperasikan platform e-commerce tanpa pengumuman atau registrasi bisnis. Ini adalah masalah manajemen yang perlu dipecahkan,” ujarnya.
Sama seperti kekhawatiran di Indonesia, wakil Majlis Nasional, Tran Hoang Ngan mengatakan bahwa kehadiran Temu tanpa lisensi di Vietnam akan membahayakan UMKM lokal.
“Jika mereka belum mendaftarkan operasi mereka di Vietnam dan tidak membayar pajak, maka keadilan dalam bisnis akan dirugikan, sehingga berdampak pada usaha kecil dan menengah setempat,” ujarnya dikutip dari sumber yang sama.
Ia menyebut bahwa dengan adanya kejadian ini, Vietnam perlu meningkatkan pengawasan untuk mencegah penipuan perdagangan dan penghindaran pajak serta memastikan keadilan dan transparansi bagi semua pihak, baik itu UMKM maupun pelaku bisnis lainnya.
Sementara itu, Temu bukan e-commerce China pertama yang hadir di Vietnam. Sebelumnya, sudah ada Taobao, 1688, dan Shein yang lebih dulu menguasai pasar Vietnam saat ini.