Tenun Badui Laris di Media Sosial
Permintaan kain tenun Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, cenderung meningkat sehingga mampu menyumbangkan ekonomi keluarga para perajin itu.
Permintaan pesanan itu setelah dipasarkan melalui media sosial (medsos) dan cukup menguntungkan para perajin kain tenun Badui. Selain itu juga kerja sama dengan Telkom yang dipasarkan secara online, sehingga produksi kain tenun Badui mulai dikenal masyarakat luas.
Saat ini, permintaan kain tenun Badui juga ada dari Jakarta, Bandung, Semarang hingga sejumlah kota di Pulau Sumatera. "Kami hari ini akan mengirimkan paket sebanyak 10 unit ke luar daerah," kata Ayu.
Kain tenun Badui memiliki kelebihan dari motif dan warna, sehingga berbeda dengan kain tenun dari daerah lain di Tanah Air. Karena itu, banyak wisatawan yang datang ke sini membeli kain tenun Badui dengan jumlah banyak.
Kebanyakan wisatawan yang membeli kain tenun Badui itu perempuan, karena bisa dijadikan busana maupun pakaian resmi.
"Kami sejak dua bulan terakhir ini bisa menghasilkan omzet Rp 25 juta," katanya menjelaskan.
Bahkan, Bupati Lebak Iti Octavia dan pejabat lainnya di Provinsi Banten banyak yang pesan kain tenun Badui pewarna alami itu. Harga kain tenun Badui pewarna alami bervariasi mulai harga Rp 500 ribu sampai Rp 1,7 juta/kain.
Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.
Editors' Picks
Most Popular
Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini