Ternyata Samsung Pernah Anggap Android Itu Ide Konyol
(Ilustrasi/Foto: Uzone.id)
Uzone.id -- Mengembangkan sesuatu yang baru harus siap mendapat kritik pedas, cibiran, atau bahkan diremehkan oleh orang lain. Siapa sangka hal ini terjadi pada sistem operasi ‘sejuta umat’ Android yang diremehkan oleh salah satu brand teknologi besar, yakni Samsung.Yup, Samsung dulu tidak melihat potensi Android saat masih dalam tahap pengembangan. Menariknya, bahkan Samsung punya kesempatan besar untuk membeli sistem operasi bikinan Andy Rubin itu.
Semua berawal di tahun 2004, ketika tim Android bertemu dengan Samsung di Seoul, Korea Selatan. Rubin pitching alias memperkenalkan ide dan visi Android kepada para jajaran eksekutif Samsung. Sesuai tebakan, Samsung tidak terkesima sama sekali dengan ide Android.
Dari buku ‘Dogfight: How Apple and Google Went to War and Started a Revolution’ karya Fred Vogelstein, digambarkan bahwa kala itu perwakilan Samsung menganggap ide Rubin dan kawan-kawan tentang Android yang berencana diproduksi secara massal sangat konyol.
Baca juga: Daftar 10 Smartphone Terlaris di Awal 2020
“Anda dan tim akan mengembangkan hal ini? Kalian hanya enam orang. Apakah kalian mabuk?” tutur salah satu eksekutif Samsung kala itu.
Respons Samsung begitu jelas bahwa perusahaan Negeri Ginseng ini tidak tertarik untuk mengakuisisi Android.
“Mereka menertawakan saya dari ruang rapat,” ungkap Rubin.
Setelah mendapat penolakan pahit dari Samsung, Rubin dan timnya justru mendapat berkah lain, yakni Google yang tertarik mengakuisisi Android senilai USD 50 juta dan langsung merekrut Rubin sebagai senior vice president untuk konten mobile dan digital.
Perlukah Samsung menyesal?
Kisah menarik ini tidak berhenti sampai di situ. Di dalam bukunya Vogelstein menceritakan, setelah Google mencaplok Android, Samsung kemudian mulai berpikir apakah mereka telah membuat kesalahan.
Salah satu petinggi Samsung menghubungi Rubin dan bertanya apakah bisa bertemu untuk membicarakan “proposal yang sangat menarik” yang berkaitan dengan pertemuan mereka di Seoul tempo hari. Nyatanya, semuanya sudah telat untuk Samsung.
Kini Android menjadi OS paling populer di dunia dan berjalan di lebih dari 2,5 miliar perangkat aktif skala global. Lebih dari 80 persen ponsel pintar menggunakan Android.
Wajar jika muncul pertanyaan apakah Samsung menyesal telah meremehkan Android dan tidak mengakuisisi OS satu ini seperti halnya Google.
Mengutip Android Authority, banyak yang menganggap Samsung tidak perlu sampai menyesali, karena banyak kemungkinan Android tidak akan sebesar sekarang jika dari awal dipegang oleh Samsung.
Baca juga: Cara Mengamankan Ponsel Android dari Peretas
Google memang sukses mengembangkan dan memasarkan Android, bahkan membuat Samsung menjadi salah satu produsen ponsel pintar yang bergantung pada OS ini.
Ada yang memprediksi, jika Samsung yang mengakuisisi Android, bisa jadi tidak akan sesukses sekarang. Sangat mungkin apabila Samsung hanya menggunakan Android untuk ponsel-ponsel keluarannya, atau mengeluarkan lisensi OS ini ke brand lain dengan pungutan biaya -- tidak seperti Google yang menggratiskan semuanya.
Jika hal tersebut terjadi, para pengembang aplikasi pun sangat mungkin tidak seantusias sekarang untuk membuat aplikasi di OS Android.
Namun, itu semua hanya spekulasi. Bisa juga Samsung memiliki pemikiran dan strategi yang sama seperti Google. Jika iya, well, wajar jika Samsung benar-benar menyesali keputusan untuk menolak Android.