Test Drive Review BMW Seri 6 Gran Turismo: Begini Toh Rasa Mobil 1,7 M
Uzone.id - Kurang lebih empat hari tiga malam gue bareng BMW Seri 6 Gran Turismo, tipe Luxury pula. Kesimpulan dari benda seharga miliaran ini justru sederhana, cuma satu kosakata; “enak’.
Jangan kecewa! Justru kosakata sederhana itu gue anggap yang paling menggambarkan gimana rasanya naik mobil seharga Rp 1,7 miliar di Indonesia ini.Saat 1 dolar tembus Rp 15.000, tentu nyetir mobil seharga Rp 1,7 miliar bukan hal yang sederhana. Iya, justru itu, saking banyaknya value yang gue dapet, struktur bahasa Indonesia belum bisa menggambarkannya dengan tepat.
Paling mendekati, ya gue cuma bisa bilang, “enak”, ini mobil enak.
Tapi apa iya, mobil yang harganya miliaran jadi wajib dan harus enak? Ayok, gue pamerin gimana rasanya!
Tampang Konvensional Tapi Nyeleneh
Yes, saat pertama gue ketemu langsung sama BMW Seri 6 GT, sosoknya memang keluar dari pakem BMW. “Lho, ini mobil maksudnya apaan sih?” gumam gue dalam hati.
Jelas ini bukan mobil kecil. Dimensinya aja punya panjang 5,091 mm, lebarnya 1,902 mm dan tingginya 1,538 mm.
Wajah depan si tetep khas BMW, yang kalem, yang mewah macam grill besarnya, lampunya yang makin menyipit dan berkesan canggih, sampai kap mesin dan bumper, gak ada yang bantah, kalau ini ya BMW.
Tapi begitu liat atapnya, yang sebagian besar pakai kaca alias Panoramic Roof, makin ke belakang makin melandai, ala-ala mobil coupe.
Kesan mobil coupe bakal makin terasa kalau diliat dari samping.
Tapi begitu kebelakang, kita mikir lagi. “Ini mobil apa jadinya?”
Soalnya, bagian belakang jadi menyulap tampilan BMW Seri 6 Gran Turismo ini sebagai mobil bergenre liftback. Apalagi pas pintu bagasi dibuka, kacanya ikutan kebuka bareng pintu.
“Kalau di BMW kan ya, seri genap itu biasanya untuk mobil-mobil yang mengedepankan emosional, jadi kadang suka pada unik," komentar Ismail Ashlan, Corporate Communication BMW Indonesia.
Baiklah, disini saya paham kenapa sosok mobil ini emang enggak BMW banget..
Ruang Kabin
Ya, namanya kita sebagai kaum kebanyakan, kaum kelas menengah ngehe, masuk ke dalam kabin mobil yang harganya miliaran, pastinya takjub dengan pemandangan sekitar.
Padahal, indahnya pemandangan di dalam kabin BMW Seri 6 GT ini bukan yang termewah, karena masih ada lagi ‘dewa’ diatasnya, macam Seri 7.
Karena gayanya coupe, maka saat buka pintu jangan kaget, kacanya gak ada frame, dan ini jadi salah satu keunikan dari Seri 6 GT ini.
Ini kan mobil BMW yang gede ya, jadi wajar kalau kabinnya juga lega, terutama buat penumpang belakang. Tapi BMW tambahkan lagi kesan lega itu dengan padanan warna cerah plus aksen kayu, jadi makin berkesan lega.
Tapi ya memang beneran lega.
Tinggi badan gue 178 cm, pas duduk di kursi belakang masih ngerasa lega. Dengkul jauuuhhh dengan sandaran kursi depan. Jarak kepala ke atap cukup lah ya.
Di konsul tengah ada pengaturan AC, audio, sampai colokan buat ngecas untuk penumpang belakang.
Dan selain dari konsul tengah, sirkulasi AC juga datang dari sisi kanan dan kiri yang terletak di pilar B.
Rasanya duduk di belakang? Enak. Enak banget malah. Kursi kulitnya gak cuma keliatan mewah, tapi enak diduduki. Gak keempukkan, tapi jauh dari keras.
Pengaturan posisi duduknya juga sudah elektrik lho. Ada sandaran tangan, sekaligus buat tempat botol minum. Juga di hadapan, menampang layar entertainment sekira 10 inci.
Kemewahannya dapet, nyamannya apalagi. Ditambah kualitas audio garapan Harman Kardon, kabin yang kedap dan suspensi empuk, maka inilah dia, hotel berjalan.
Performa Mesin
BMW Seri 6 GT telah berubah dari coupe besar bermesin 6 silinder atau V8 menjadi mobil 5 pintu bermesin 2.000 cc 4 silinder.
Tenaga yang dihasilkan sebesar 258 Hp dan torsi sebesar 400 Nm.
Tenaga besar itu berkat TwinTurbo, High Precision Direct Injection, Double-VANOS variable camshaft control, dan Valvetronic fully variable valve timing.
Berpadu dengan transmisi otomatis 8 perrcepatan, hmm, rasanya kayak bawa mainan.
Bodi bongsornya gak berasa memberatkan tarikan mesinnya. Tenaganya sangat mengisi, dan asiknya, tetap berasa lembut, enggak agresif macamnya mobil-mobil sport bertenaga besar.
Perpindahan giginya hampir gak terasa dan terjadi begitu cepat. Selain enak buat ngebut di jalan tol, saat harus terjebak kemacetan pun, stop and go pakai BMW 6 Series GT sama sekali gak kedodoran, malah cenderung unggul berkat torsi yang mencapai 400 NM.
Sensasi Berkendara
Selain jadi penumpang, bagaimana rasanya dibalik setir BMW Seri 6 GT ini juga sangat bikin penasaran.
Nyalakan mesin, biasa lah ya, pencet tombol. Tapi dibawahnya persis, ada tombol buat aktifin auto start/stop engine, jadi kalau lagi berhenti, mesin mati secara otomatis, dan nyala lagi begitu pedal rem diangkat.
Setirnya dilapis kulit, tersedia juga tombol-tombol pemanja jempol di kanan kiri palangnya. Oiya, pengaturan posisi setir sudah elektrik melalui tuas di bawah setir, bisa naik-turun dan maju-mundur.
Posisi duduk juga bisa diatur elektrik. Banyak posisinya, mulai dari sandaran paha, pengapit punggung, sandaran kepala, tinggi rendah sampai maju mundurnya, bisa diatur dan disimpan di memori pengaturan kursi.
Jadi, begitu masuk kabin, semua pengaturan sesuai kemauan kita, mulai dari kursi, spion, setir, juga AC, tersuguh secara otomatis.
Suspensinya juga yahud. Apalagi didukung pakai suspensi udara, yang bisa diatur manual maupun adaptif, sesuai dengan kontur jalan.
Mobil bisa ditinggikan sampai 20 mm dan bisa diceperin sampai 10 mm. Kalau mau otomatis, pakai mode Sport, maka otomatis mobil menyeper.
Jadi bisa tinggi, bisa rendah.
Saat berkendara melindas jalan bergelombang, maupun jalan rusak, sama sekali gak ada guncangan. Macam berjalan di air.
Meski begitu, mobil ini masih tetap stabil saat di jalan tol, meski kecepatan sudah mencapai 150 kpj.
Sesekali, coba rasakan sensasi empat mode berkendaranya. Paling sering pakai Comfort. Kalau mau agresif, pencet mode Sport, maka suspensi jadi lebih keras, setir jadi berat dan akselarasi makin galak.
Selain itu, ada mode ECO, buat yang mau lomba irit. Selain tarikan jadi lemot, AC juga sedikit berkurang kadar dinginnya. Tapi konsumsi BBM makin irit.
Meski bodinya bongsor, untuk bermanuver gak ribet. Radius putarnya juga baik, jadi urusan putar balik gak bikin cemas. Apalagi kalau parkir bisa otomatis.
Jadi, dari sisi sensasi berkendara, rasanya sulit untuk mencari kelemahan mobil ini.
Paling, dari sisi dimensi bongsornya yang perlu adaptasi lebih, serta pandangan spion dan kaca belakang terbilang minim, kurang leluasa.
Fitur Unik dan Canggih
Kalau mau disebutin satu-satu, bakalan panjang, karena banyak banget fitur-fitur yang tertanam pada BMW Seri 6 GT ini.
Cuma, berdasarkan pengalaman aja, tentu gak semuanya berguna dan terpakai optimal.
Namun, yang terasa faedahnya mulai dari Lampu LED adaptif. Jadi lampu ini bisa menyesuaikan diri secara otomatis.
Kalau kondisi jalan sangat gelap, semua titik LED nya menyala, sehingga pencahayaan jadi maksimal. Namun, begitu muncul sinar lampu dari mobil lain yang berlawanan arah, secara selektif, beberapa titik LED mati, agar tidak menyilaukan pengendara lain.
Juga spoiler belakang yang bisa mengangkat secara otomatis saat mobil melaju lebih dari 120 kpj. Atau bisa diaktifkan secara manual dengan tombol.
Sudah begitu, pintu bagasinya juga buka-tutupnya sudah elektrik, bahkan ada sensor di bawah bumper untuk membuka bagasi, cukup dengan gesture ayunan kaki ke bawah bumper. Jreeeng, pintu bagasi terbuka otomatis.
Selain pengaturan semua kursi sudah elektrik, sandaran kursi belakang bisa dilipat sampai rata dengan lantai, juga secara elektrik. Dengan begini, kapasitas bagasi dari 610 liter jadi 1.800 liter.
Kemudian, kuncinya macam handphone, karena ada layar sentuhnya dan berisi berbagai informasi kendaraan.
Melalui kunci itu pula, pintu bagasi, AC, juga mesin bisa dinyalakan otomatis.
Sistem hiburan kabinnya juga kelas atas. Bahkan, sekarang layar di tengah dasbor itu sudah layar sentuh, dan cukup responsif saat dioperasikan. Tapi jadi mubazir karena sebenarnya sudah ada touch controller BMW iDrive.
Juga ada fitur asisten parkir. Dengan fitur ini, pemilihan area parkir sampai eksekusi parkirnya bisa dilakukan secara otomatis. Gerak dan parkir sendiri.
Kesimpulan
Ya, sekali lagi gue pakai kosakata ‘enak’ buat menyimpulkan gimana rasanya bareng-bareng BMW Seri 6 GT ini. Sensasinya kayak lagi liburan.
BMW Seri 6 GT menawarkan kombinasi unik terdiri dari kenyamanan kabin yang luas, suasana interior mewah dan kepraktisan, semuanya dikemas dalam desain elegan.
“Tidak banyak kendaraan premium yang dapat secara sempurna menggabungkan kebutuhan akan desain elegan dan fungsionalitas," Tutup Jodie O’tania, Vice President of Corporate Communications BMW Group Indonesia.
Spesifikasi Teknis BMW Seri 6 GT Luxury
MESIN
Kapsitas: 1,998 cc
Konfigurasi: 4-cylinder in-line 16-valve TwinPower Turbo
Rasio kompresi: 10.2 : 1
Tenaga: 258 Hp @ 5000-6500 rpm
Torsi: 400 Nm @ 1550-4400 rpm
Transmisi: Otomatis 8-speed Steptronic
Tipe: Rear-wheel drive
Akselerasi 0-100 km/jam: 6.3 detik
Top Speed: 250 km/jam
Konsumsi BBM: 14.2 km/liter
DIMENSI
Tipe: Luxury
Dimensi: 5,091 x 1,902 x 1,538 mm
Wheelbase: 3,070 mm
Berat kotor 1.795 kg
Kapasitas tangki: 68 liter
Kapasitas bagasi: 610 liter