Test Drive Suzuki S-Presso: Pakai Mesin Baru, Fitur Lebih Lengkap
Uzone.id - Tidak bisa dipungkiri, mindset warga Indonesia terhadap mobil murah dan berdimensi kecil tuh kerap diremehkan, bahkan bisa dianggap hanya sebagai ‘mobil mainan’.
Seperti Suzuki S-Presso yang saat kemunculannya begitu diremehkan. Namun, Suzuki tidak diam saja, mereka menjawab semua feedback dengan menghadirkan versi improvement dari mobil imutnya ini.Pun improvement yang disodorkan ternyata tidak nanggung. Paling signifikan tentu saja sodoran mesin baru dengan kode K10C. Mesin ini tetap berkapasitas 1.000cc 3 silinder, tapi sudah disematkan teknologi DualJet Injector.
Mesin tersebut sanggup menghasilkan tenaga sebesar 65 Hp dan torsinya 89 Nm. Cukup lumayan kok performanya. Akselarasinya cukup bertenaga dan ketika sudah terbiasa dengan transmisi AGS-nya, kalian bisa mencari cara yang paling pas untuk mengail tenaga instan.
Mesin DualJet yang kami coba ini memang tidak begitu terasa perubahannya. Tapi Suzuki mengklaim kalau mesin baru S-Presso tersebut punya pengaruh ke konsumsi BBM yang semakin efisien.
Hasil pengetesan kami dan berpatokan pada MID, untuk penggunaan di kombinasi jalan perkotaan yang padat dan macet, konsumsi BBM-nya bisa tembus di kisaran 16-18 km per liter. Menurut kami, ini tentu saja sebuah pencapaian yang fantastis!
Bahkan, angka tersebut sebenarnya pede-pede saja bersaing dengan konsumsi BBM mobil-mobil yang sudah dibekali teknologi hybrid.
Apalagi selain mesin baru tersebut, Suzuki juga sudah menambahkan Auto Idle Stop, sebuah fitur yang bisa mematikan mesin secara otomatis ketika mobil berhenti di lampu merah atau saat di kemacetan.
Namun sebagai catatan dari kami, fitur Auto Idle Stop yang tersemat pada Suzuki S-Presso agak kurang nyaman saat digunakan. Kenapa? Karena getaran saat mesin secara otomatis nyala masih sangat terasa.
Selain itu, karena proses menyalakan mesinnya seperti mobil baru di starter, maka waktu yang dibutuhkan untuk segera melaju pun jadi lebih lama.
Getaran dan lamanya proses menyalakan mesin tersebut yang membuat kami akhirnya jarang mengaktifkan fitur tersebut, toh konsumsi BBM-nya sudah irit kan?
Suzuki juga menambahkan sejumlah fitur keamanan, mulai dari ESP (Electronic Stability Program) untuk menjaga kestabilan saat dikendarai seperti di lintasan yang licin. Jadi, limbungnya handling S-Presso tetap membuat kami lebih percaya diri.
Selain itu, fitur Hill Hold Control berguna untuk menahan posisi kendaraan sesaat ketika berjalan di jalan menanjak dari kondisi diam yang tersedia pada S-Presso varian bertransmisi AGS (Auto Gear Shift).
Untuk kepraktisan lain dan juga jadi salah satu fitur yang dulu dibully yakni sektor spion. Kini pengaturan spion juga mendapat sentuhan baru menggunakan electric mirror, agar tidak menggangu konsentrasi pengendara saat memerlukan penyesuaian arah spion.
Konsumen S-Presso yang didominasi oleh keluarga muda juga menjadi alasan bagi Suzuki untuk melengkapinya dengan tambahan fitur tepat guna, seperti ISOFIX yang dapat dimanfaatkan untuk meletakan baby car seat secara aman.
Terakhir, setelah pikiran tenang karena jelas mobil ini tidak bersahabat dengan SPBU, maka untuk menemani saat terjebak kemacetan, kini tersedia perangkat head unit touchscreen baru berukuran 7 inch yang dapat dikontrol melalui audio steering switch.
Serta terdapat smartphone linkage untuk memudahkan pengendara berkomunikasi tanpa menyentuh perangkat telpon.
Asiknya lagi, kualitas audi bawaan pabrik yang ditawarkan suaranya sangat memuaskan sehingga benar-benar membuat kami terhibur di dalam kabin ketika sedang asik mendengarkan musik melalui Spotify yang terkoneksi melalui Andorid Auto. Buat kalian pengguna iPhone pun, juga tersedia Apple CarPlay.
Untuk penggunaan harian, mobil ini tetap jadi salah satu pilihan yang menarik, selain harganya yang masih terjangkau. Dengan semua improvement yang disodorkan Suzuki, membuat S-Presso jadi makin value for money.
Kalian bisa mendapatkan S-Presso dengan harga Rp168.300.000 untuk varian MT dan Rp178.300.000 untuk varian AGS (Harga On The Road DKI Jakarta).