Home
/
News

Tewas Misterius, Peneliti UFO Inggris Kirim Pesan ke Ibunya

Tewas Misterius, Peneliti UFO Inggris Kirim Pesan ke Ibunya
Tempo19 October 2016
Bagikan :
Preview


Kematian Max Spiers di Warsawa, Polandia masih menyisakan misteri. Warga negara Inggris berusia 39 tahun itu adalah sosok yang dikenal sebagai penganut teori konspirasi terkait alien dan UFO, makhluk luar angkasa.

Sebelum ditemukan tewas di sofa pada Juli 2016, dia mengirim pesan teks yang aneh kepada ibunya, Vanessa Bates. "Anakmu dalam kesulitan, jika sesuatu terjadi padaku, tolong selidiki."

Polisi Warsawa menyebut bahwa dia meninggal karena sebab alamiah meskipun tidak pernah divisum. Dia berada di Polandia setelah diundang sebagai narasumber sebuah seminar bertemakan makhluk asing di luar angkasa.

Vanessa, 63 tahun, percaya bahwa penyelidikan diam-diam terhadap dunia pertahanan dan dunia hiburan yang ditutup-tutupi pemerintah mungkin membuat musuhnya menginginkan anaknya mati.

"Saya pikir Max telah menggali di beberapa tempat gelap dan aku takut bahwa seseorang ingin dia mati," katanya. "Kondisi kesehatannya sebelum ini normal, tampaknya kematian di sofa sangat tidak wajar."
Teman wanitanya mengungkapkan bahwa Max memuntahkan cairan hitam sebelum meninggal dunia.

Max, ayah dua anak, dikenal sebagai 'supersoldier' oleh para pengikutnya dan penganut teori konspirasi serta masyarakat supranatural. Dia disebut-sebut tengah mengekspos hal yang berbahaya di dunia pemerintahan dan dunia hiburan.

Dia tinggal di Amerika selama beberapa tahun, namun kembali ke kota untuk tinggal dengan ibunya, sebelum terbang ke Polandia menghadiri seminar.

Kematiannya membuat sedih pengikut serta teman-temannya yang kemudian mencurigai bahwa dia sengaja dibunuh.

Di satu situs, Project Camelot, seorang blogger menulis: "Seluruh keadaan yang mencurigakan dan saya mendorong semua orang untuk mendorong memberikan rincian tentang apa yang sebenarnya terjadi dan memintanya untuk diotopsi."

Craig Hewlett, blogger itu, menambahkan: "Orang yang sehat tidak mungkin langsung mati, dia diracuni."

Jenazah Max diterbangkan ke rumahnya seminggu setelah kematiannya dan langsung divisum atau diotopsi di Kent. Namun hasil visum belum keluar dan akan diumumkan dalam waktu dekat.

"Dia tidak menderita luka fisik, tetapi ia bisa saja diracuni, masih menunggu hasil tes toksikologi," kata Vanessa.

Sementara itu, Pengadilan North East Kent mengatakan tidak bisa mengomentari kasus ini sebelum hasil visum diumumkan.

DAILY MAIL | GUARDIAN | YON DEMA

Berita Terkait:
populerRelated Article