TikTok Sensor Konten Soal Muslim di Uighur, China?
Ilustrasi TikTok (Foto: DailyMail)
Uzone.id - Salah seorang remaja Amerika Serikat bernama Feroza Aziz mengklaim bahwa platform media sosial, TikTok, telah membatasi postingan soal Muslim di Uighur, China.Awalnya, Feroza Aziz memposting video tutorial rias melalui TikTok, namun di sela-sela videonya itu dia menyebarkan kesadaran tentang penahanan satu juta muslim China di kamp Xinjiang.
Baca juga: Produsen TikTok Bikin Ponsel Sendiri
Dimulai dengan muncul untuk menunjukkan kepada para pemirsa cara menggunakan penjepit bulu mata.
Dia menginstruksikan: "Lalu kamu akan meletakkan [penjepit bulu mata] ke bawah dan menggunakan ponselmu ... untuk mencari apa yang terjadi di China, bagaimana mereka membuat kamp konsentrasi, melemparkan Muslim yang tidak bersalah di sana, memisahkan keluarga satu sama lain, menculik mereka, membunuh mereka, memperkosa mereka, memaksa mereka makan daging babi, memaksa mereka minum, memaksa mereka untuk pindah agama.”
“Ini adalah Holocaust lain, namun tidak ada yang membicarakannya. Harap waspada, tolong sebarkan kesadaran di Xinjiang sekarang, ”katanya.
Namun, Feroza Aziz mengatakan bahwa bagian tersebut telah disensor oleh TikTok. Padahal postingan tersebut sudah dilihat sebanyak 1,4 juta kali.
TikTok membantah menyensor postingan tersebut. "TikTok tidak memoderasi konten karena sensitivitas politik," kata seorang juru bicara kepada BBC.
Baca juga: TikTok Disusupi Akun Propaganda ISIS
Dia mengatakan perusahaan itu telah melarang salah satu video Aziz karena melanggar aturan tentang materi terkait terorisme.
Memang, perusahaan tidak menyebutkan Xinjiang secara langsung tetapi melarang "topik yang sangat kontroversial, seperti separatisme, konflik sekte agama, konflik antara kelompok etnis,"
TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan teknologi yang berbasis di Beijing, Bytedance, mendapat kecaman karena menyensor konten yang dianggap tidak dapat diterima oleh pemerintah China.
VIDEO Unboxing Vivo S1 Pro