Tips Mudah Mengelola Kelelahan Kronis Akibat HIV
Merasa lelah adalah hal biasa jika Anda memiliki HIV, terutama jika Anda telah memiliki hidup bersama virus tersebut selama bertahun-tahun.
Kelelahan akibat HIV dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk bekerja, mengurus diri sendiri, dan menikmati hidup Anda. Tapi tenang, ada sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kelelahan akibat HIV.Tanda-tanda kelelahan akibat HIV
Kelelahan merupakan salah satu gejala awal dari HIV. Pada umumnya, jika Anda mengalami kelelahan akibat HIV, Anda akan mengalami sakit kepala, demam, pembengkakan kelenjar getah bening (di tenggorokan, ketiak, atau selangkangan), dan sakit tenggorokan.
Tanda-tanda ini dapat menghilang setelah beberapa saat. Dalam beberapa kasus, penderita HIV percaya bahwa gejala kelelahan kronis yang mereka alami terkait dengan virus flu biasa. Beberapa tanda lain dari kelelahan termasuk kegelisahan dan depresi, masalah tidur, nyeri, dan infeksi atau penyakit lainnya.
HIV juga dapat memengaruhi tubuh tanpa menunjukkan gejala sama sekali selama beberapa tahun.
Tips mengatasi insomnia
Anda dapat mengalami insomnia ketika memiliki HIV. Insomnia membuat Anda mengalami kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tertidur. Dalam kedua kasus, tersebut tidur malam yang tidak memadai dapat membuat Anda menjalani hari berikutnya dengan tidak baik. Untuk membantu Anda mendapatkan tidur malam yang cukup, ingatlah beberapa tips berikut:
- Cobalah untuk tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari
- Jangan berbaring di tempat tidur terjaga dan cemas. Jika Anda tidak bisa tidur, pindahlah ke bagian yang berbeda dalam rumah. Istirahatlah sampai Anda merasa cukup lelah untuk mencoba tidur kembali di tempat tidur Anda
- Cobalah membaca. Jangan menonton TV atau menggunakan ponsel atau komputer
- Hindarilah alkohol tepat sebelum tidur dan kafein di sore atau malam hari
- Buatlah kamar Anda gelap dan sejuk, jika memungkinkan, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung untuk tidur
- Jika Anda masil mengalami kesulitan tidur setelah mencoba anjuran-anjuran ini, berkonsultasilah pada dokter Anda. Ia mungkin akan menganjurkan obat penenang atau hipnotik
Kelelahan akibat HIV bisa tidak ada penyebabnya
Ketika sumber kelelahan Anda tidak dapat dikaitkan secara langsung dengan depresi, insomnia, narkoba, atau sebab spesifik lainnya, kondisi ini disebut dengan kelelahan HIV idiopatik. Idiopatik merupakan istilah medis yang berarti penyebab kondisinya tidak diketahui.
Kelelahan HIV idiopatik adalah hal yang umum, tetapi sulit untuk diprediksi. Anda bisa mengalaminya di setiap waktu dalam satu hari, dan Anda bisa mengalami berhari-hari tanpa perasaan lelah tersebut. Penggunaan stimulant seperti methylphenidate (Ritalin) dan dextroamphetamine (Dexedrine) dapat membantu. Dokter Anda dapat meresepkannya untuk penggunaan setiap hari atau hanya ketika Anda mulai menyadari munculnya kelelahan. Jika Anda memiliki sejarah penyalahgunaan stimulant, dokter Anda dapar mencarikan solusi lain.
Yang penting, jangan menyerah
HIV merupakan penyakit kronis, tetapi dengan penggunaan obat dengan hati-hati dan kebiasaan yang sehat, Anda dapat dengan mudah mengelolanya. Kelelahan merupakan masalah yang umum dihadapi oleh banyak orang, termasuk orang yang punya atau tidak punya HIV.
Namun, ada sejumlah terapi dan perilaku yang dapat membantu. Untuk kebanyakan orang, olahraga dapat meningkatkan suasana hati dan tubuh. Mungkin, dengan memulai hari Anda dengan berjalan kaki singkat dapat memberikan dorongan yang Anda perlukan untuk mengusir kelelahan dan menghadapi hari dengan semangat yang meningkat.
Akhir kata, dengan selalu berpikiran positif akan membantu Anda melawan HIV dengan lebih efektif. Selain itu, cobalah untuk memiliki rutinitas harian yang sehat dengan berolahraga; nutrisi dan aktivitas luar ruangan juga membantu memperbaiki kesehatan Anda.
Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.
The post Tips Mudah Mengelola Kelelahan Kronis Akibat HIV appeared first on Hello Sehat.