Top 5 Merek HP Terlaris Versi Canalys: Vivo In, Oppo Out
Uzone.id - Oppo gak lagi masuk ke dalam ‘daftar mentereng’ sebagai brand smartphone dengan market share tertinggi di dunia pada Q2-2024, setidaknya menurut laporan terbaru dari Canalys. Oppo digusur Vivo yang merangsek naik pada kuartal kedua tahun ini, bersama dengan Transsion, perusahaan yang menaungi Infinix, Tecno, dan Itel.
Pada Q1-2024, Oppo berada di posisi juru kunci dengan market share 8 persen. Sementara pada kuartal kedua, Vivo naik posisi ke urutan ke-4 dengan market share 9 persen, setara dengan Transsion. Lantas, siapa raja di kuartal kedua tahun ini?Dalam laporannya, Canalys masih mendapuk Samsung sebagai penguasa HP dunia dengan total pangsa pasar 18 persen. Menurut Senior Analyst Canalys, Sanyam Chaurasia, Samsung akan terus fokus pada integrasi ekosistem Galaxy dan menawarkan fitur Galaxy AI yang eksklusif sebagai senjata andalannya.
Sementara di bawahnya, ada Apple dengan market share 16 persen. Masih menurut Chaurasia, Apple tak mau ketinggalan untuk mengembangkan AI demi meningkatkan market share-nya di pasar global. Raksasa asal Cupertino itu akan mengusung Apple Intelligence, privasi yang ditingkatkan, dan Siri yang dipersonalisasi.
“Apple akan berupaya untuk mempercepat permintaan penggantian di pasar-pasar ini melalui strategi AI-nya, dengan model hibrida, privasi yang ditingkatkan, dan fitur Siri yang dipersonalisasi,” jelasnya.
Di bawah dua merek tersebut, ada Xiaomi yang mengisi posisi ketiga dengan market share 15 persen. Walau berada di bawah Samsung dan Apple, Xiaomi menjadi perusahaan dengan pertumbuhan year on year (YoY) paling tinggi mencapai 27 persen.
“Di pasar domestik, merek-merek China akan menggunakan fitur-fitur GenAI untuk menonjol di segmen premium, dengan tujuan untuk menangkap peningkatan belanja kelas atas dan menerapkan strategi yang berhasil di seluruh dunia,” ujar Chaurasia.
Seperti yang disebut di awal, posisi keempat dan kelima diisi oleh Vivo dan Transsion. Dijelaskan Toby Zhu sebagai Senior Analyst Canalys, secara keseluruhan pasar ponsel pintar akan tumbuh pada pertengahan satu digit pada tahun 2024, didorong oleh pemulihan tingkat inventaris, pelonggaran pembatasan impor, dan iklim ekonomi yang lebih baik.
“Pada tahun 2025, dengan permintaan konsumen yang masih belum pasti, terutama di pasar yang sudah mapan, vendor harus fokus pada penyediaan pengalaman ponsel pintar yang inovatif untuk menarik pembeli yang ingin meningkatkan produk, membangun citra merek yang khas, dan memperkuat operasi lokal untuk memanfaatkan peluang yang muncul,” pungkasnya.