Toyota Fortuner Pakai Sampah Plastik Sebagai BBM, Buatan Banjarnegara!
Uzone.id - Percaya enggak? Toyota Fortuner bisa berjalan dengan menggunakan bahan bakar yang terbuat dari sampah plastik. Ya, inovasi BBM tersebut digarap warga Banjarnegara, Budi Trisno Aji.
Budi Trisno Aji menciptakan alat yang bisa mengolah sampah plastik jadi bahan bakar minyak (BBM). Menariknya, BBM olahan dari sampah plastik tersebut diklaim setara bio solar dan Pertamina Dex.Pengujian BBM sampah plastik ini pun sudah dilakukan dari pihak Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). Salah satunya digunakan pada mobil penumpang Fortuner lansiran 2008.
"Kemarin sudah dilakukan pengujian oleh BRIN dan bisa digunakan, baik pada mesin pertanian maupun mesin kendaraan bermotor, seperti mobil kemarin yang diuji Fortuner tahun 2008, dan dinyatakan laik untuk digunakan pada kendaraan," ujar Budi dikutip dari website Pemprov Jateng.
Sebagai ilustrasi, 50 kg sampah plastik dapat diolah menjadi bahan bakar minyak setara solar sebanyak 30 liter, bensin 10 liter, minyak tanah sebanyak 5 liter, air 2 liter, residu karbon aktif sebanyak 3 kg.
"Hasil inovasi ini siap untuk dikomersialisasikan, karena telah melewati beberapa uji dan kajian. Hasil uji kualitas setara dengan bio solar dan Pertamina Dex. Hasil BBM sudah diujicobakan ke kendaraan," kata Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.
Inovasi itu dilatarbelakangi oleh permasalahan sampah, terutama sampah plastik, di mana polusi sampah plastik Indonesia ini mencapai 5,4 juta ton per tahun. Sekitar 20 persen sampah plastik ini berakhir di perairan laut.
"Bisa mengurangi sampah plastik. Untuk skala desa terutama di desa kami, sampah plastik bisa terselesaikan. Ada solusi dan solusinya bisa menghasilkan energi baru, yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," ujar Budi.
Produk olahan berdasarkan teknologi Faspol 5.0 tersebut dinamai Petasol dan sudah merilis logo bersama BRIN.
Produk itu saat ini masih dalam proses pendaftaran regulasi dan mengurus izin untuk dapat dijual secara umum. Proses itu didampingi oleh BRIN dan Pemprov Jateng melalui Brida Jateng.