Toyota Punya Mirai, Kapan Suzuki Bikin Mobil Hidrogen?
Uzone.id - Di masa depan, diprediksi tak cuma kendaraan berbasis Battery Electric Vehicle (BEV) yang akan jadi tumpuan industri otomotif, namun kendaraan berbasis Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) juga akan jadi andalan.
FCEV merupakan mobil listrik yang sumbernya bukan dari baterai, melainkan dari hidrogen.Jadi, hidrogen yang sudah dikemas dalam tabung dan disimpan di mobil, akan langsung diubah menjadi listrik. Sumber energi ini juga disebut dengan cell.
Sebagian peneliti juga yakin kendaraan hidrogen akan menjadi primadona di masa depan dengan alasan baterai punya bobot yang sangat berat untuk mobil komersial, sehingga ini jadi masalah besar.
BACA JUGA: Resmi Meluncur, Ini Spesifikasi dan Harga Resmi All New Ertiga Hybrid
Selain itu, kendaraan berbasis hidrogen juga jauh lebih ramah lingkungan karena sumbernya dari air. Sedangkan baterai untuk mendapatkan mineralnya harus melalui proses tambang.
Kendaraan hidrogen yang sudah hadir salah satunya sedan Toyota Mirai. Bahkan, Mirai sudah masuk Guinness World Records setelah berhasil menempuh perjalanan 1.360 km dengan sekali mengisi bahan bakar hidrogen, dengan rute Southern California di tanggal 23-24 Agustus 2021.
Apakah Suzuki menyiapkan mobil hidrogen?
PT Suzuki Indomobil Sales telah resmi meluncurkan All New Ertiga Hybrid pada Jumat (10/6/2022). Mesin hybrid yang digendong Ertiga Hybrid masih mild hybrid dengan mengandalkan 2 komponen utama sebagai pendamping mesin pembakaran internal, yakni Integrated Stater Generator (ISG) dan Lithium-Ion Battery.
ISG bisa membantu mesin untuk bekerja lebih ringan sehingga konsumsi bensin pun lebih irit.
Untuk lebih menghemat konsumsi bensin, Ertiga Hybrid juga mendapat fitur auto start-stop, di mana mesin otomatis akan mati saat keadaan diam. Mesin akan hidup kembali saat kendaraan dijalankan dengan mengandalkan ISG.
Di acara peluncuran All New Ertiga Hybrid, kami pun bertanya soal kemungkinan Suzuki akan mengandalkan kendaraan berbasis fuel cell di masa depan.
BACA JUGA: Baru Diluncurkan, Kawasaki KLX230S dan KLX230SM Diskon Rp2 Juta
Yulius Purwanto, Product Development & Accessories Manager, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengatakan bahwa semua teknologi yang sudah ada, risetnya sedang dijalankan Suzuki, termasuk fuel cell.
"Semua teknologi yang ada, itu risetnya berjalan, di mana yang sudah jadi itu kita melihat kebutuhan market, kebutuhan di masing-masing negara segala macam. Jadi, jika ditanya sudah ada atau belum, Suzuki (melakukan) studi. Itu (fuel cell) jadi salah satu item yang kita studi untuk ke depannya, ini mau dipakai atau enggak," kata Yulius.
Yulius kemudian ditanya, di antara tenaga listrik yang bersumber dari baterai dan hidrogen, lebih efektif yang mana?
"Saya sebetulnya kurang paham mengenai hidrogen ya. Cuma kalau bicara industri kita sekarang bergeraknya ke arah baterai. Seharusnya kemudahan implementasi lebih mudah baterai karena semua bergeraknya ke sana nih, infrastruktur ke arah sana," tutur dia.
BACA JUGA: Spesifikasi Elektrode, Motor Listrik Pertama Kawasaki
Yulius mengatakan, Suzuki saat ini mengikuti apa yang menjadi fokus dunia saat ini. Jika semua industri otomotif bergerak ke elektrik, itu yang mereka jalankan.
Lalu, kapan Suzuki tidak lagi memproduksi kendaraan berbasis mesin konvensional?
"Target ya, saya belum gak bisa jawab, soalnya mikirnya begini, saya punya pick-up (jika pakai) hybrid, gimana ya," kata Yulius.
"Kenapa saya belum bisa jawab? karena itu kan karena memang apakah hybrid semua ini keputusan yang tepat atau tidak kita belum tahu."