"Entar juga satu negara hancur pada bunuh-bunuhan," kata karakter lainnya.
Saat sang sutradara, Joko Anwar ditanya soal latar waktu, ia menyebut bahwa kejadian di film itu terjadi di tahun 2019.
"Ini bukan 1998 tahun sekarang setting-nya tahun sekarang 2019," katanya di peluncuran Trailer Perdana, di Jakata, Sabu (20/7).
Selain kerusuhan, trailer perdana Gundala juga menyuguhkan aksi Sancaka menggunakan kekuatannya. Digambarkan dalam trailer itu, Sancaka tengah melawan tiga orang yang menggunakan kapak. Mereka digambarkan terpelanting oleh listrik yang keluar dari tangannya.
Sancaka yang tengah menggunakan kostum pun ditampilkan dalam trailer ini. Ia diperlihatkan tengah beradu pukul dengan musuhnya menggunakan kostum berwarna cokelat.
Sejumlah adegan seperti kerusuhan, kongkalikong antar tokoh antagonis, Sancaka kecil berlatih beladiri, hingga Sancaka dewasa bertelanjang dada ditampilkan dalam trailer ini.
Trailer pun ditutup dengan adegan Sancaka yang tengah tersambar petir.
Dalam trailer ini Gundala seakan digambarkan sebagai sosok patriotik di tengah kekacauan yang terjadi. Patriotisme ini sendiri, kata Joko, tidak akan digambarkan secara klise.
"Enggak klise yang pasti," kata Joko.