Home
/
Travel

Traveler Wanita Paling Berpengaruh di Dunia

Traveler Wanita Paling Berpengaruh di Dunia

-

Redaksi Harpers Bazaar Indonesia27 January 2019
Bagikan :

1. Martha Gellhorn

Legenda dalam dunia sastra dan travel, Martha Gellhorn menjadi pilihan pertama Bazaar. Semasa hidupnya, istri dari penulis terkenal Ernest Hemingway ini luar biasa menginspirasi. Martha merupakan seorang penulis travel, novelis, sekaligus jurnalis perang. Sosok anggun serta karakternya yang kuat membuatnya tidak bisa dilupakan hingga saat ini.

Sayangnya, ia meninggal dengan cara mengakhiri hidupnya sendiri di tahun 1998. Bagaimanapun, karya dan perjalanan hidupnya terus menjadi inspirasi. Bahkan, bagi kita yang hidup di masa sekarang.

2. Marie Colvin

Tidak kalah menginspirasi dari seorang Martha Gellhorn, kini giliran Marie Colvin. Wanita bermata satu ini memang segarang tampilannya yang menyerupai bajak laut. Sama seperti Martha, beliau adalah mantan jurnalis perang untuk surat kabar ternama dunia The Sunday Times. Bisa dikatakan bahkan seorang pria pun belum tentu seberani dirinya.

Untuk bekerja di tengah medan perang jelas merupakan beban berat, apalagi bagi seorang wanita. Namun, Marie berhasil mematahkan batasan gender tersebut. Sepeninggalnya, dunia mengenang dirinya sebagai sosok wanita jurnalis pemberani yang tidak tergantikan.

Tahun ini pun para pengagumnya tengah menantikan film biografi mengenai dirinya yang bertajuk A Private War.

 

3. Angelina Jolie

Walaupun tidak berada di medan perang. Kita tahu benar peperangan hidup seorang Angelina Jolie. Bukan aktris biasa, Jolie sungguh berkharisma. Ada yang lebih dari sekadar kecantikan. Mantan istri Brad Pitt ini memiliki moral kemanusiaan yang luar biasa tinggi. Ia secara rutin melakukan perjalanan yang kebanyakan untuk tujuan sosial.

Tidak seperti kebanyakan dari kita yang menenteng tas keluaran desainer terbaru sepulang berpelesir, ia mengadopsi anak-anak tanpa orang tua dari berbagai dunia untuk kemudian diasuh olehnya sendiri.

4. Queen Rania Al Abdullah

Sosok seorang ratu di kisah dongeng pun kalah sempurna dari Ratu Yordania berikut ini. Rania Al Abdullah, atau akrab dengan panggilan Queen Rania, memiliki segala modal untuk kesempurnaan seorang wanita. Jangan bayangkan hanya lambaian tangan lembut khas seorang ratu yang bisa ia lakukan, tetapi pelukan hangat untuk para lansia yang ia temui saat traveling. Itu yang menjadikannya istimewa.

5. Cecilie Skog

Wanita berkebangsaan Norwegia ini awalnya berkarier sebagai seorang perawat. Tetapi sejak kunjungannya ke Gunung Everest di tahun 2004, Cecilie Skog langsung berubah haluan hidup. Perjuangannya menaklukan gunung tertinggi di dunia tersebut membuatnya berkeputusan untuk melanjutkan hidup sebagai seorang traveler penuh waktu. Bukan hanya Everest, saat ini sudah tidak terhitung berapa gunung di dunia yang ditaklukannya.

Sekali ia melakukan perjalanan bisa memakan waktu berpuluh hari atau berbulan-bulan lamanya, seperti kunjungan terakhirnya ke Antartika yang memakan waktu 70 hari!

6. Anna Mcnuff

Ia adalah pembicara sekaligus traveler. Banyak yang bisa kita pelajari dari kehidupan Anna Mcnuff. Wanita berkebangsaan Inggris ini memang luar biasa. Sesuai potongannya yang atletis, ia tidak pernah tanggung-tanggung dalam mengeksplorasi sebuah destinasi.

Kisah perjalanan Anna pun selalu berhasil menginspirasi banyak orang. Tidak heran jika ia kerap dinobatkan para media ternama, seperti The Guardian dan Conde Nast Traveller, sebagai salah satu traveler wanita paling berpengaruh.

Kini giliran tim Bazaar Indonesia yang menyandangkan gelar bergengsi tersebut terhadap Anna Mcnuff.

 

7. Trinity 

Tidak perlu jauh-jauh untuk menemukan sosok wanita petualang inspiratif. Hingga saat ini belum ada satu wanita petualang pun di Indonesia yang dapat menyamai posisi Trinity. Sosok di balik ketenaran akun Instagram @trinitytraveler ini jelas menginspirasi. Setelah bukunya yang berjudul The Naked Traveler, kisah petualangannya juga sempat mewarnai dunia perfilman Indonesia.

Bukan sosok wanita biasa, ketujuh wanita pilihan Bazaar di atas mengatasnamakan feminisme. Karena, tidak ada yang namanya batasan gender soal moral dan keberanian.

(Layout: Tevia Andri; Foto: Courtesy of Instagram @ginabout1, @thecirclengo, @queenrania, @angelinajolie_official, @skogcecilie, @annamcnuff, @trinitytraveler)

populerRelated Article