Ubah Data Jadi Kekuatan Bisnis dengan Bigbox AI dari Telkom

Uzone.id - Data di era digital seperti sekarang, ibarat bahan bakar utama dalam dunia bisnis. Namun, tantangan utamanya adalah, bagaimana mengolah dan menganalisis data tersebut menjadi informasi yang bermanfaat. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) hadir dengan solusi inovatif melalui platform BigBox AI.

BigBox AI memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membantu perusahaan mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data dari berbagai sumber, termasuk media sosial, laporan bisnis, dan dokumen digital. Dengan kemampuan ini, perusahaan dapat memahami tren pasar, perilaku konsumen, dan dinamika industri dengan lebih cepat dan akurat.

"BigBox AI tidak hanya membantu perusahaan dalam mengumpulkan data, tetapi juga memastikan bahwa data yang diterima selalu relevan dan memiliki konteks yang relevan, serta siap digunakan secara real-time," ujar EVP Digital Business & Technology Telkom, Komang Budi Aryasa.

Dengan solusi ini, kata Komang, perusahaan dapat mengambil keputusan lebih cepat, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat daya saing di era digital.

Salah satu fitur unggulan BigBox AI adalah Sentiment Analysis, yang memungkinkan perusahaan untuk memantau pendapat publik terhadap produk atau layanan mereka. 

Fitur ini sangat berguna untuk memahami tren opini dan mengantisipasi respons konsumen. Selain itu, BigBox AI juga menawarkan real-time engagement analysis untuk mengukur keterlibatan pelanggan dan memprediksi jangkauan kampanye pemasaran.

Dengan otomatisasi proses yang dimiliki BigBox AI, perusahaan dapat mengurangi ketergantungan pada metode manual yang memakan waktu dan sumber daya. Perusahaan juga dapat memanfaatkan dashboard custom untuk memantau performa data dari berbagai sumber.

Lebih dari sekadar alat analisis data, BigBox AI juga membantu perusahaan dalam menekan jejak karbon melalui pengurangan penggunaan sumber daya fisik. Layanan BigSocial di BigBox AI mampu menelusuri lebih dari 10 ribu kanal media nasional dan internasional, serta memonitor lebih dari 3.600 topik di berbagai platform.