Home
/
Lifestyle
UberKebun Bikin Kota Lebih Hijau
Tempo02 December 2016
Bagikan :
Preview
TEMPO.CO, Jakarta – Lahan parkir di daerah perkotaan semakin hari terus bertambah setiap harinya. Sebuah studi dari Massachusetts Institute of Technology menyebutkan, di banyak kota besar di seluruh dunia, sepertiga dari luas lahannya digunakan sebagai areal parkir.
Padahal tahukah Anda apa yang terjadi dengan mobil atau sepeda motor Anda saat diparkir di lahan parkir kantor, pertokoan atau garasi rumah? Teronggok begitu saja. Sebuah studi dari IBM tahun 2011 menyebutkan, selama 96 persen waktu sebuah kendaraan dalam sehari hanya diam manis di areal parkir.
Inilah yang mengakibatkan kemacetan. Karena pengemudi bisa menghabiskan waktu berjam-jam lamanya di belakang kemudi atau di tengah kemacetan, hanya untuk berkeliling di lahan parkir mencari tempat kosong. Apalagi di Jabodetabek, 74,4 persen dari 25,7 juta perjalanan yang terjadi setiap harinya dilakukan dengan kendaraan pribadi. Bayangkan berapa besarnya potensi kerusakan lingkungan yang terjadi akibat emisi karbon dari masing-masing kendaraan tersebut. Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menghitung, kemacetan yang ditimbulkan dari kendaraan-kendaraan tersebut menyebabkan kerugian produktivitas sebesar Rp 65 triliun setiap tahunnya.
Karena alasan itulah, aplikasi mobilitas Uber memperkenalkan program UberKEBUN. Tujuannya, memberi bayangan kepada masyarakat untuk memiliki kota dengan jumlah lahan parkir lebih sedikit dan jumlah taman lebih banyak. Dengan setiap perjalanan yang dilakukan dengan memilih opsi UberKEBUN, Uber akan menyumbangkan Rp 5 ribu untuk program My Baby Tree dari WWF Indonesia. Donasi tersebut akan digunakan untuk menanam pohon di wilayah-wilayah yang membutuhkan di Indonesia.
Acara perkenalanan program UberKEBUN ini sendiri dilakukan serentak di 4 kota di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Surabaya dan Bali, dengan sebuah penampilan unik yakni menggelar karpet rumput hijau sintetis di 14 lokasi parkir di kota-kota tersebut. “Kami ingin mengajak masyarakat untuk mengurangi ketergantungan mereka akan kendaraan pribadi dan menggunakan Uber,” kata Consumer Communications Lead Uber Jakarta, Novita Sari.
Menurut Novita, dengan teknologi ridesharing dari Uber, masyarakat bisa menciptakan mobilitas masyarakat perkotaan yang lebih cerdas. Ridesharing adalah sistem transportasi yang memungkinkan satu pengemudi membawa penumpang sebanyak-sebanyaknya dalam beberapa kali perjalanan dalam satu hari. Ada pula program carpooling atau nebeng, yang diberi nama UberPOOL, dimana satu pengemudi dapat membawa beberapa penumpang yang arah tujuannya sama, dalam satu kali perjalanan.
Menurut Novita, program UberPOOL terbukti efektif mengurai kemacetan dan polusi. “Selama tujuh bulan pertama tahun 2016, secara global UberPOOL telah mengurangi emisi karbon sekitar 55 ribu ton dan menghemat bahan bakar sebanyak 23 juta liter,” katanya mengklaim keberhasilan program UberPOOL.
Selanjutnya sebagai tindak lanjut dari progam ini, lanjut Novi, Uber Indonesia akan mengajak serta semua pihak, baik masyarakat, pemerintah, lembaga non profit maupun perusahaan, untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita membangun kota yang lebih hijau dan minim kendaraan pribadi. “Kami mengajak semua kalangan untuk membantu mewujudkan kota yang banyak memiliki lahan hijau. Selain menyehatkan, juga bermanfaat untuk rekreasi keluarga,” ujarnya.
DA CANDRANINGRUM
Baca juga:
5 Bentuk Gambar yang Mampu Redakan Stres
Berdasar DNA, Orang Cerdas Akan Pilih Pasangan Cerdas
Rona Pink dan Dark Angel Semarakkan Fashion Show Victoria’s Secret 2016
Berita Terkait:
- Kajian Lingkungan Hidup Harus Merangkul Seluruh Stakeholder
- Endemik, Mangga Kasturi Direlokasi ke Hutan Kalimantan
- Warga Tangerang Selatan Gotong-Royong Bangun Gang Cantik
- Konvensi Perubahan Iklim, Begini Klaim Pemerintah Indonesia
- Menteri Siti: Indonesia Bisa Jadi Lab Pengelolaan Danau
via https://www.tempo.co/
Sponsored
Review
Related Article