Urang Bandung Lebih Banyak yang Cashless Dibanding Jakarta
Uzone.id - Sebagai ibu kota, DKI Jakarta menjadi pusat pemerintahan, perekonomian, dan segala hal. Dengan menyandang status tersebut, warganya seharusnya lebih cepat mengadopsi perkembangan teknologi, seperti penerapan cashless berkat dompet digital, misalnya. Nyatanya? Gak begitu.
Berdasarkan survei yang dilakukan startup dompet digital DANA pada Mei-Juli 2019. Bandung yang memiliki jumlah pengguna dompet digital lebih banyak, yaitu 69.4%.Survei yang dilakukan pada Mei-Juli 2019 terhadap 757 responden di empat kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta.
Baca juga: Kebiasaan Unik Pemburu Diskon E-commerce, Kamu Gini Juga Gak?
Jakarta menempati posisi kedua dengan jumlah pengguna dompet digital sebesar 65,9%.
Menurut Vincent Iswara, CEO dan salah satu founder DANA, Bandung memiliki angka pengguna tinggi, karena banyak penduduk milenial.
Di samping itu, Vincent mengatakan, “Bandung, banyak anak sekolah untuk universitas di sana, jadi kita melihat itu adalah target market yang paling banyak untuk early adopters.”
Jumlah pengguna dompet digital di Yogyakarta juga cukup mengejutkan, karena persentasenya lebih tinggi daripada Surabaya.
Baca juga: Belum Setahun, DANA Sudah Tembus 20 Juta Pengguna
Ada 63,8% pengguna dompet digital di Kota Gudeg, sementara terdapat 37,5% pengguna dompet digital di Surabaya.
“Kenapa Yogyakarta lebih tinggi dari Surabaya, itu asumsi pertamanya karena Yogyakarta adalah kota pelajar juga. Jadi, pelajar itu banyak yang milenial, nah itu juga adopsinya sangat cepat,” ujar Vincent dalam peresmian kerja sama DANA dan JNE di Jakarta, Selasa (15/10).
Lebih lanjut, ia mengatakan, “Nah kalau Surabaya itu kan memang di Jawa Timur, kota perdagangan, mungkin yang milenials tidak sebanyak rasionya tidak sebanyak kota-kota yang kita sampaikan tadi.”
Baca juga: 5 Tips Jaga Jarak dari Ponsel Supaya Gak Kecanduan
Melalui data ini, Vincent mengatakan bahwa pengunaan smartphone akan lebih terakselerasi di masa depan, karena ada banyak kegunaannya.
“Makin banyak orang berinisiatif, gak cuma menggunakan smartphone untuk berkomunikasi, untuk social media, tapi juga bisa untuk pembayaran, bisa untuk transaksi, bisa untuk delivery, bisa untuk e-commerce, dan lainnya,” ungkap Vincent.