Uzone Talks: Media Sosial Bagi Musisi, Angin Segar atau Bumerang?
Uzone.id - Sosial media bisa dibilang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Platform seperti Facebook, Instagram, X, TikTok, dan lainnya, gak cuma menampilkan konten yang menghibur saja, tapi bisa mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan juga.
Misalnya saja, selera musik yang sering didengarkan. Sudah banyak lho lagu-lagu yang sebelumnya kurang dikenal, jadi populer dan viral dalam sekejap berkat sosial media.Semuanya karena fitur-fitur seperti share, like, dan repost. Dengan tools tersebut, lagu-lagu yang biasanya hanya didengarkan oleh segelintir orang, kini bisa menyebar dengan cepat dan mencapai audiens yang lebih luas.
Hal ini gak cuma berlaku pada lagu baru saja. Sosial media pun memiliki kemampuan untuk ‘menghidupkan’ kembali musisi-musisi lawas yang telah lama menghilang dari sorotan publik.
Seperti lagu-lagu di era 90-an atau 2000-an yang tiba-tiba populer kembali gegara tantangan musik di TikTok. Alhasil, ini menciptakan kesempatan bagi musisi lama untuk merilis materi baru atau bahkan kembali manggung dengan semangat yang baru.
Ditambah lagi, kemunculan aplikasi streaming musik yang memudahkan akses pada lagu-lagu lintas generasi, mau lagu lawas ke lagu baru, semuanya bisa didengar dengan mudah oleh para penggunanya.
Nah, salah satu musisi yang memanfaatkan perkembangan teknologi ini adalah Warna. Kalian pasti tau dong, Warna adalah grup musik era 90-an yang berusaha untuk mengikuti perkembangan tren masa kini dengan aktif di sosial media.
Berbincang dengan tim Uzone.id dalam Uzone Talks kali ini, Warna bakal blak-blakan soal peran teknologi dalam karir bermusik mereka sekarang, termasuk mengungkap sisi negatif teknologi bagi musisi di tengah banyaknya angin segar yang dibawa.
Yuk, simak obrolan seru dengan Warna di Uzone Talks hari ini (7/9) hanya di YouTube Uzone ID pukul 16.00 WIB. Jangan sampai ketinggalan ya!