Warga Jepang Geram Lihat Turis Tega Rontokin Bunga Sakura Demi Main Tik Tok
Keindahan bunga Sakura di Jepang memang menjadi daya tarik turis dari berbagai negara, Namun apa jadinya kalau turis malah membuat rontok bunga ikonik Jepang tersebut demi sebuah video.
Belum lama ini dunia maya dibuat geram dengan aksi turis di Jepang yang tega membuat bunga sakura rontok demi main Tik Tok.Video turis bikin rontok bunga sakura ini diunggah oleh akun Twitter @nicoryuuga dan mendapat banyak kritik warga Jepang yang melihat aksinya tersebut, mereka pun geram.
Seperti yang telah banyak kita sudah ketahui, bunga sakura di Jepang bermekaran pada bulan Maret-April 2019.
Alhasil, banyak wisatawan berbondong-bondong liburan ke Jepang demi melihat keindahan bunga sakura ini.
Turis-turis ini tampak menggerakan ranting pohon hingga membuat bunga sakura berguguran.
Belum diketahui dari mana asalnya turis-turis ini, yang jelas warga Jepang sangat marah ketika melihat aksi mereka.
''Aku sangat marah. Mereka seharusnya kembali ke negara mereka sendiri,'' tulis salah seorang netizen.
Orang Jepang sendiri sangat menjaga bunga sakura dan selalu menikmati keindahannya dengan duduk di bawah pohon tanpa menyentuhnya.
Warga Jepang berharap, wisatawan menjaga sikap dan etika ketika datang ke negara mereka untuk menikmati liburan.
Bukan rahasia lagi bagaimana orang Jepang dalam menjaga ketertiban dan taat peraturan, maka video turis merusak bunga Sakura sangat melukai mereka yang sudah menunggu dan menjaga keindahan tersebut baik-baik.
tapi bukan berarti bisa dirusak demi mendapatkan video dan foto bagus nih travelers.
Jadi pelajaran, aksi turis bikin rontok bunga Sakura tersebut jangan ditiru kalau kamu punya rencana ke Jepang musim ini.
Berita Terkait:
- Nyoblos Duluan di Osaka, Ahok Bilang Ini...
- Kreatif Maksimal! Iklan Les Bahasa Jepang Ini Bikin Ngakak Warganet
- Tutorial Makeup Karakter Chocolat Noucome dari Youtube Millenism
- Orang Jepang Ditahan karena Meneliti Kupu-kupu di Bengkulu
- Utang Pembangunan MRT Jakarta Harus Dicicil Selama 30 Tahun ke Jepang