Warung di 500 Kabupaten Indonesia Sudah Go Digital Berkat Tokopedia
Uzone.id -- Sebagai perusahaan teknologi, Tokopedia tidak hanya fokus mengembangkan platform e-commerce semata untuk memeratakan ekonomi Indonesia, tapi juga memperhatikan kesejahteraan warung kelontong dari Sabang sampai Merauke. Sudah seberapa serius komitmen Tokopedia satu ini?
Program ini diberi nama Mitra Tokopedia dan terhitung sudah berjalan selama dua tahun. Konsepnya sederhana, yakni memberdayakan warung dengan teknologi digital agar bisnis dapat terus berkembang.Dari apa yang dituturkan Doni Nathaniel Pranama selaku Head of New Retail Tokopedia, sampai November 2020 sudah ada 3,5 juta warung yang dilayani oleh Mitra Tokopedia.
Baca juga: Kisah Sukses Pemilik Warung Bikin Usaha Lebih Untung
“Lebih dari 500 kota atau kabupaten juga sudah dilayani oleh Mitra Tokopedia ini, di mana 75 kabupatennya telah menikmati layanan Grosir yang ada di aplikasi Mitra agar lebih efisien dalam menyediakan pasokan kebutuhan warung, kira-kira bisa hemat Rp50 ribu per minggu,” jelas Doni saat konferensi pers virtual pada Senin (2/11).
Data lain yang dipaparkan Doni, sekitar 80 persen mitra meraih lebih banyak pelanggan, serta 80 persen lainnya mengaku berhasil meraih keuntungan tambahan lebih dari dua kali lipat.
Tercatat dagangan yang paling laris yang dialami oleh para warung digital ini adalah pulsa hingga token listrik. Sisanya, grosir seperti air putih, mie instan, dan lain-lain.
“Manfaat lainnya, 35 persen mitra Tokopedia juga mengaku telah memiliki inklusi keuangan digital berkat pemberdayaan teknologi ini. 25 persennya, masih bisa mendapatkan pemasukan bulanan walaupun sudah tidak bekerja sebagai karyawan di kantor karena kena dampak pandemi,” sambung Doni.
Baca juga: Rumor Google Investasi di Tokopedia Senilai Rp5 Triliun
Ke depannya, Tokopedia mengatakan akan semakin gencar menyebarkan Gerakan Warung Nasional dengan tiga pilar kegiatan. Pertama, mengenalkan aplikasi Mitra Tokopedia kepada masyarakat luas, khususnya mereka yang kehilangan pekerjaan agar bisa buka usaha PPOB dan warung.
Kedua, menggelar promo-promo menarik di dalam aplikasi untuk meningkatkan penghasilan usaha. Ketiga, menyediakan konten edukasi agar pemilik warung tetap bisa bekerja dengan lancar dan semangat berwirausaha.
“Kami melihat potensi besar yang ada di Indonesia melalui usaha ini, bahkan Kementerian Koperasi dan UMKM juga bilang, UMKM itu menyokong 60 persen ekonomi negara ini. Jadi kami hadir sebagai solusi agar warung kelontong menjadi usaha teknologi. Tantangan seperti infrastruktur penerimaan barang hingga penggunaan perangkat teknologi pun juga akan kami atasi secara berkala,” tutup Doni.