Home
/
News

Waspada! Malware Baru Berkedok Pesan WhatsApp

Waspada! Malware Baru Berkedok Pesan WhatsApp
Suara30 June 2016
Bagikan :
Preview
|

Ancaman dunia maya baru ditemukan dan pemilik smartphone pun kemungkinan besar tidak menyadari jika perangkatnya terinfeksi. Malware baru ini meniru tampilan aplikasi populer, seperti Uber, WhatsApp dan Google Play.

Setelah diunduh, virus maya menunggu pengguna yang tidak curiga untuk membuka aplikasi resmi dan kemudian overlay dengan antarmuka palsu yang di atas. Hal ini kemudian memungkinkan peretas mengelabui pengguna agar mengungkapkan data pribadi termasuk alamat dan rincian rekening bank.

Virus ini ditemukan oleh peneliti keamanan dari FireEye. menurut mereka malware itu telah tersebar ke seluruh Eropa. Dilaporkan, malware pertama kali ditemukan di Denmark kemudian di Italia, Jerman dan Austria.

Menurut tim FireEye, malware menyebar melalui skema phishing pesan teks dasar.

“Kami tidak bisa mengirimkan pesanan Anda. Silakan cek informasi pengiriman Anda di sini,” tulis pesan tersebut seperti dilansir dari Daily Star, Kamis (30/6/2016).

Setelah diklik, malware didiunduh. Pada halaman blog mereka, FireEye menjelaskan lebih lanjut tentang virus tersebut.

“Setelah mendarat di perangkat pengguna, malware meluncurkan proses memantau aplikasi yang berjalan di antarmuka pada perangkat yang menjadi target. Ketika pengguna meluncurkan aplikasi resmi ke depan kemudian malware diprogram untuk menargetkan, malware overlay dengan tampilan phishing di atas aplikasi resmi,” jelas mereka.

Salah satu pesan ini menargetkan pada penggemar teknologi di Denmark dan berhasi terunduh lebih dari 130.000. Pakar keamanan sekarang memperingatkan pemilik smartphone untuk tidak mengklik pada setiap pesan teks yang berasal dari sumber yang tidak dapat dipercaya.

Berita ini muncul hanya beberapa minggu setelah pemilik iPhone memperingatkan tentang serangan malware. Selama beberapa bulan terakhir, sejumlah serangan rumit berusaha menipu pemilik iPhone agar menyerahkan nama pengguna dan password.

Menurut para peneliti keamanan di FireEye, masalah itu berkembang. Kampanye phishing ini digunakan untuk menggali Apple ID dan password dari pengguna Apple, yang dapat digunakan untuk masuk ke rekening mereka.
Preview

Berita Terkait:



 
populerRelated Article