XL Axiata Akuisisi Link Net, Incar 66,03 Persen Saham
-
Uzone.id - XL Axiata dikabarkan sedang melakukan proses akuisisi Linknet, dibantu oleh induk usahanya, Axiata Group Bhd. Mereka dikabarkan mengincar 1.82 miliar lembar saham atau setara dengan 66,03 persen bagian saham di Link Net.
Hal ini terungkap dalam laporan Reuters dan Bernama melalui dokumen yang dimasukkan ke Bursa Malaysia. Dalam laporan tersebut, telah ditandatangani kesepakatan atas sejumlah saham tersebut di atas, yang merupakan bagian dari saham milik Asia Link Dewa Pte dan PT First Media Tbk.Baca juga: Pandemi, Pengguna XL Home di Bandung Melonjak 200 Persen
Saat dikonfirmasi, pihak XL tidak membantah hal ini. Mereka membenarkan adanya penandatanganan kesepakatan tidak mengikat dengan pemegang saham mayoritas Link Net untuk melakukan akusisi atas 66.03 persen saham.
"Pada tahap ini, kami belum membuat penawaran yang mengikat dan transaksi akan tergantung dari hasil due diligence dan negosiasi kedua belah pihak. Jika semuanya berjalan lancar, kami berharap bisa berlanjut ke tahap Sales & Purchase Agreement (SPA) dalam rentang waktu 4 minggu sejak hari ini," ujar Group Head Corporate Communications XL Axiata, Tri Wahyuningsih, dalam pesan singkat kepada Uzone.id, Jumat malam, 30 Juli 2021.
Sayangnya, saat ditanya mengenai nilai akuisisi, Ayu menolak untuk memberikan informasi detil. Dia berjanji akan memberikan informasi lebih lanjut jika semua telah resmi dan sah.
Baca juga: Pelanggan Data di Sukabumi Naik 88 Persen, XL Siap Dukung 'Silicon Valley' Lokal
"Untuk saat ini, belum ada pembicaraan mengenai harga, dan kami akan menginformasikan lebih lanjut bilamana diperlukan," ujar Ayu.
Mengenai tujuan XL Axiata mengakuisisi Link Net, Ayu mengungkap jika ini merupakan strategi atau upaya untuk memperluas bisnis mereka. Diketahui, mereka kini menargetkan untuk menjadi operator konvergensi di Indonesia.
"Kami berharap aksi korporasi ini akan memungkinkan kami untuk memperluas capaian produk konvergensi yang lebih besar, seiring dengan tujuan kami untuk menjadi operator konvergensi di Indonesia," tutup Ayu.