Home
/
Automotive

Yamaha Kembangkan Teknologi Self-Balancing untuk Kurangi Kecelakaan

Yamaha Kembangkan Teknologi Self-Balancing untuk Kurangi Kecelakaan
Brian Priambudi11 April 2023
Bagikan :

Uzone.id - Yamaha menciptakan sistem keseimbangan (self-balancing) yang bertujuan untuk mengurangi tingkat kematian pengendara sepeda motor. Teknologi ini disebutkan mampu membuat motor berdiri tegak tanpa bantuan manusia.

Menariknya, motor yang digunakan dalam uji coba teknologi ini sudah dipasarkan di sejumlah negara termasuk Indonesia, yakni YZF-R25.

Dilansir dari Rushlane, Yamaha berencana untuk mengurangi tingkat kematian pengguna sepeda motor menjadi 0 jiwa di tahun 2050. Sistem self-balancing adalah komponen kunci dari Advanced Motorcycle Stabilization Assist System (AMSAS) Yamaha. Hingga saat ini, teknologi tersebut masih dalam tahap penyempurnaan.

Pada kenyataannya, Yamaha menemui sejumlah kesulitan dalam pengembangan teknologi tersebut seperti kondisi di dunia nyata yang memiliki kemacetan dan lalu lintas yang rumit. Namun jika semua tes telah berhasil dilalui, Yamaha akan mencoba memperkenalkan teknologi self-balancing tersebut ke sejumlah produknya.

Preview

Cara kerja teknologi self-balancing Yamaha bekerja dengan menstabilkan kemiringan kendaraan pada kecepatan rendah. Aktuator motor dipasang di masing-masing roda depan dan setang untuk mengendalikan tenaga penggerak dan tenaga kemudi. Aktuator dikendalikan oleh Inertial Measurement Unit (IMU) 6-sumbu, sehingga sistem ini memungkinkan motor dapat distabilkan secara otomatis.

Saat motor dihidupkan dalam kondisi berhenti, stabilitas yang disediakan oleh aktuator akan aktif hanya pada roda depan. Begitu bergerak di kecepatan 5 km/jam, stabilitas dari aktuator di setang mulai berfungsi.

Gambaran besarnya, sistem self-balancing ini dapat bekerja dengan kecepatan pelan. Dalam skenario ini, pengendara tidak ikut andil dalam pengendalian motor.

Sistem self-balancing dari Yamaha ini akan menjadi fitur yang berguna bagi pengendara dengan postur tubuh yang tidak terlalu tinggi atau yang kesulitan menahan bobot motor pada saat jalan atau berhenti. Teknologi ini juga pastinya akan berguna bagi pengendara yang baru belajar menggunakan motor. Beberapa pengendara dengan keterbatasan fisik juga dapat memanfaatkan teknologi tersebut.

populerRelated Article