Home
/
Health

Yang Terjadi Selama Kemoterapi Kanker Serviks

Yang Terjadi Selama Kemoterapi Kanker Serviks

Lika Aprilia Samiadi10 July 2017
Bagikan :

Kemoterapi menjadi salah satu pengobatan utama yang dianjurkan oleh dokter untuk melawan kanker, termasuk juga kanker serviks.

Namun tahukah Anda bagaimana prosedur kemoterapi kanker serviks dilakukan? Apa saja obat-obatan yang digunakan selama kemoterapi? Berikut penjelasannya lebih lanjut.

Apa itu kanker serviks?

Kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi di leher rahim, yang merupakan pintu masuk rahim dari vagina. Kanker serviks pada tahap awal biasanya tidak menimbulkan gejala, namun begitu tanda yang paling sering dialami wanita adalah perdarahan vagina yang tidak lazim, yang bisa terjadi pasca seks, di antara jeda haid, atau setelah menopause.

Apa itu kemoterapi?

Kemoterapi adalah pengobatan kanker menggunakan penggunaan obat-obatan antikanker yang dirancang untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker yang membagi diri dengan cepat dalam tubuh. Tujuan pengobatan ini adalah untuk menghancurkan sel-sel kanker sembari menghasilkan kemungkinan kerusakan terkecil bagi sel-sel yang sehat.

Kemoterapi juga bisa dianggap sebagai cara untuk mengerutkan kanker serviks dan mengurangi pertumbuhan tumor. Kemoterapi bisa digunakan secara independen atau bersama dengan terapi radiasi, yang disebut kemoradiasi. Kemoterapi juga bisa digunakan untuk mengobati kanker serviks yang telah menyebar keluar serviks.

Kapan harus kemoterapi?

Kemoterapi kanker serviks biasanya digunakan sebagai pengobatan utama untuk menghancurkan sel-sel kanker, atau sebelum metode pengobatan lainnya untuk meminimalisasi tumor. Bahkan, kemoterapi bisa dianggap untuk digunakan setelah pengobatan lainnya untuk menghancurkan sel-sel kanker yang tersisa atau untuk meredakan gejala kanker tingkat lanjut.

Bagaimana prosedur kemoterapi kanker serviks dilakukan?

Selama menjalankan kemoterapi kanker serviks, dokter akan menyuntikkan obat-obatan anti kanker ke dalam pembuluh darah vena Anda atau juga bisa dikonsumsi secara oral.  Jika Anda perlu menggunakan obat lewat infus, dokter akan meminta Anda untuk bermalam di rumah sakit, atau Anda bisa diobati sebagai pasien rawat jalan. Berapa banyak sesi kemoterapi kanker serviks yang Anda harus Anda jalani akan bergantung pada jenis kankernya dan pengobatan lain yang mungkin Anda terima.

Obat yang Anda gunakan akan masuk ke dalam aliran darah dan mencapai seluruh area tubuh, membuat metode ini bermanfaat untuk membunuh sel-sel kanker di sebagian besar bagian tubuh. Dokter seringkali akan memberikan Anda obat-obatan dalam siklus, dengan setiap periode pengobatan akan diikuti dengan periode pemulihan. Dalam tahapan awal kanker serviks, menggunakan obat-obatan bisa meningkatkan kelangsungan hidup Anda.

Dalam beberapa situasi, Anda bisa dianjurkan untuk menjalankan radiasi dan kemoterapi yang diberikan bersamaan, yang dinamakan kemoradiasi bersamaan. Faktanya, menggabungkan kemoterapi dengan radiasi akan membuat radiasi bekerja dengan lebih baik.

Ada beberapa pilihan untuk kemoradiasi bersamaan seperti cisplatin yang diberikan setiap minggu saat radiasi. Obat ini dimasukkan ke dalam vena sekitar 4 jam sebelum jadwal radiasi, cisplatin ditambah 5-fluorouracil (5-PU) diberikan setiap 4 minggu saat radiasi. Selain itu, obat-obatan juga diberikan tanpa radiasi sebelum dan/atau setelah kemoradiasi.

Selain itu, kemoterapi bisa dipilih untuk mengobati kanker serviks yang telah kambuh pasca pengobatan atau telah menyebar. Obat-obatan akan melawan kanker yang telah menyebar ke organ dan jaringan lainnya. Obat-obatan yang paling sering digunakan untuk mengobati kanker serviks tingkat lanjut meliputi cisplatincarboplatinpaclitaxel (Taxol®), topotecan, gemcitabine (Gemzar®), dan lebih seringnya, kombinasi dari obat-obatan inilah yang digunakan. Beberapa obat lainnya juga dapat digunakan, seperti ocetaxel (Taxotere®), ifosfamide (Ifex®), 5-fluorouracil (5-FU), irinotecan (Camptosar®, CPT-11) dan mitomycin.

Apa saja efek samping dari kemoterapi kanker serviks?

Meski bisa menyembuhkan, kemoterapi kanker serviks juga memiliki efek samping. Efek samping kemoterapi bisa berbeda pada masing-masing pasien, tergantung pada obat yang diberikan, seberapa sering Anda menjalani pengobatan, dan kesehatan serta kebugaran Anda secara umum. Efek samping normal yang bisa Anda alami akibat obat-obatan adalah mual atau muntah, merasa lelah, dan kerontokan rambut di tubuh atau kepala. Kemoterapi juga bisa menyebabkan menopause yang bersifat sementara atau permanen.

Jumlah sel darah dalam tubuh bisa berkurang karena kemoterapi. Beberapa jenis sel bisa membuat Anda merasa sangat kelelahan dan menjadi lebih rentan terhadap infeksi, seperti pilek. Itulah mengapa Anda harus menjalani tes darah rutin selama pengobatan untuk memeriksa hitung darah lengkap Anda.

Namun, penting untuk mengetahui bahwa sebagian besar efek samping kemoterapi kanker serviks yang bisa Anda alami sifatnya sementara. Jika Anda terlalu mengkhawatirkan efek sampingnya, ini bisa berdampak negatif dan mengurangi pemulihan Anda. Tim dokter Anda akan membantu mencegah atau menguranginya.

Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.

The post Yang Terjadi Selama Kemoterapi Kanker Serviks appeared first on Hello Sehat.

populerRelated Article