Home
/
Technology
YouTube Pak Jokowi dan Ahok, Lebih Asyik yang Mana ya?
-
Hani Nur Fajrina30 January 2019
Bagikan :
(YouTube Presiden Joko Widodo)
Uzone.id — Hari gini, yang main media sosial bukan cuma kita-kita, tapi juga tokoh politik ternama. Nggak usah jauh-jauh, presiden kita aja aktif banget di medsos.
Joko Widodo sebagai presiden Indonesia ke-7 selama ini dikenal punya akun medsos lengkap. Mulai dari Facebook, Twitter, Instagram, sampai channel YouTube. Jadi kalau ada yang tanya, “presiden lo YouTuber, ya?” Kita bisa dengan pede menjawab, “iye!”
Selain Pak Jokowi yang semakin sering ngevlog, ada YouTuber baru yang belakangan heboh.
Yaelah, bukan si tukang grebek yang namanya mirip sama wahana di Dufan, bukan. Siapa lagi kalau bukan Ahok, alias Basuki Tjahaja Purnama (BTP).
Ngomong-ngomong, lucu ya... dulu kayaknya kalau nulis tentang Ahok, pasti selalu didahului dengan nama aslinya terlebih dahulu, baru diberi penjelasan kalau dia lebih akrab disapa “Ahok”. Tapi sekarang, sejak dia bebas dari jeruji penjara Mako Brimob, Kelapa Dua, Ahok secara jelas ingin dipanggil “BTP”, singkatan dari nama panjangnya.
Yup, Ahok sudah punya channel YouTube dengan nama akun Panggil Saya BTP. Sebelum channel ini mengunggah video, subscriber-nya udah buanyak banget.
Channel Pak Jokowi yang telah berisi berbagai video itu sudah punya sekitar 700 ribuan subscriber. Wajar gitu ya, namanya juga presiden.
Yang lebih mencengangkan, channel Panggil Saya BTP mengalahkan subscriber Pak Jokowi! Jumlahnya sudah mencapai 800 ribuan subscriber, gaes. Padahal, video yang diunggah baru satu.
Coba kita bandingkan sejenak.
Kualitas video
Channel Presiden Joko Widodo:
Dikemas secara profesional. Kualitas gambar jernih, tajam, bagus, dan ada tone khasnya. Meski yang ngedit bukan Jokowi melainkan tim medsos Istana, hal ini tentu lumrah. Mosok akun presiden gambarnya blur, goyang, dan suara mendem.
Pasti gadgetnya kamera pro, kadang juga pakai smartphone kalau Jokowi lagi vlog, dan pastinya drone.
Channel Panggil Saya BTP:
Hasilnya agak gelap (entah karena memang lebih bagus kamera Pak Jokowi atau karena direkam di dalam mobil), nggak terlalu jernih gambarnya, namun suara tetap jelas terdengar meski harus meningkatkan volume.
Konten
Channel Presiden Joko Widodo:
Yah, namanya juga presiden... pasti nggak jauh-jauh dari kegiatannya di berbagai kota, menyoroti suatu kondisi seperti kehidupan nelayan, dan pamer hasil kerja. Bagusnya, tetap ada kesan personal karena Pak Jokowi sering ngevlog.
Channel Panggil Saya BTP:
Baru satu video, sih... di video yang berjudul “Pulang” itu sudah jelas menceritakan perjalanan Ahok yang baru bebas dari penjara. Dia menikmati jalanan di dalam mobil bersama anak sulungnya, Nicho Sean. Isinya perbincangan antara anak dan bapak sampai Ahok tiba di rumah barunya. Sejauh ini sih, lebih personal konten Ahok.
Baca juga: Melihat Aksi Ahok Jadi YouTuber
Personality
Channel Presiden Joko Widodo:
Kalau nontonin video-video channel ini, sudah pasti merasa kalau personality yang ingin disampaikan adalah “presiden kekinian”.
Nggak cuma pamer hasil kerja, kadang ada juga pencitraan dari kehidupan pribadi Jokowi, seperti mengajak olahraga cucunya, Jan Ethes. Tampak Jokowi juga ingin lebih dekat dengan netizen dengan berbagi hal-hal yang sifatnya non-politik. Tapi, cara ngomongnya tentu masih ala Pak Jokowi, yakni kurang luwes dan masih kaku hi-hi-hi.
Channel Panggil Saya BTP:
Melihat dari video perdananya, tampaknya channel ini bakal diisi lebih banyak kegiatan Ahok dan pemikiran-pemikirannya. Kita belum tahu Ahok akan melakukan apa ke depannya, apakah terjun lagi ke politik atau buka usaha atau fokus jadi YouTuber, namun cara Ahok tampil di depan kamera tampak real dan nggak dibuat-buat.
Dibandingkan dengan Pak Jokowi yang kadang masih terbata-bata, cara ngomong Ahok super lancar!
Jadi, menurut kalian lebih asyik yang mana, nih? Sudah lihat video yang mana aja?
Yang mana pun favorit kalian, kedua tokoh ini begitu beruntung dapat memanfaatkan teknologi dan tren digital semaksimal mungkin. Selain untuk pencitraan dalam konteks positif, tentu bisa menjangkau target audiens lebih luas lagi.
Tags:
Sponsored
Review
Related Article