icon-category Technology

Youtuber-Garuda Damai, Sebenarnya Ambil Gambar di Pesawat Boleh Nggak Sih?

  • 20 Jul 2019 WIB
Bagikan :

Sepekan ini pemberitaan media massa ramai memuat perseteruan antara Youtuber Rius Vernandes dengan Maskapai Garuda Indonesia.

Perseteruan ini bermula saat Rius Vernandes memvideokan layanan kelas bisnis Garuda Indonesia, terutama soal menu makanan yang disajikan hanya lewat tulisan tangan.

Merasa tak terima dengan video tersebut, manajemen Garuda Indonesia pun langsung mengimbau kepada penumpang agar tak mengambil gambar di dalam pesawat.

Tak hanya itu, Garuda Indonesia bahkan melaporkan Rius ke Kepolisian karena dinilai telah mencemarkan nama baik Garuda Indonesia.

Namun perseteruan tersebut berakhir damai, keduanya sepakat tak lagi mempermasalahkan kejadian tersebut lewat sepucuk surat.

Atas kejadian tersebut, sebenarnya bolehkah penumpang mengambil gambar dalam pesawat?

Dari sisi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tak mengatur soal pengambilan gambar di dalam pesawat. Pasalnya pengambilan gambar di dalam pesawat terutama di kabin penumpang itu dinilai Kemenhub tak membahayakan penumpang.

Sehingga sah-sah saja jika penumpang ingin mengambil gambar berupa foto atau video di dalam kabin pesawat.

"Kita tidak mengatur itu. Itu mustinya dari safety enggak ada dampaknya, mustinya diperbolehkan," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat ditemui di Hotel Fairmount, Jakarta, Jumat Kemarin.

Pernyataan Menhub tersebut juga didukung oleh Pengamat Penerbangan Gatot Rahardjo. Menurutnya, memang memotret dan memvideokan diri sendiri dalam pesawat bukan merupakan unsur yang membahayakan bagi keselamatan penerbangan.

"Tergantung SOP masing-masing maskapai. Tapi kalau aturan dari regulator sih enggak ada soal itu, karena dianggap enggak mengganggu keselamatan dan keamanan penerbangan. Tapi seharusnya kalau memotret diri sendiri ya enggak apa-apa karena enggak ada unsur membahayakan keselamatan penerbangan," tutur dia.

Ajang Promosi

Gatot melanjutkan, pengambilan gambar di dalam pesawat harusnya dimanfaatkan baik oleh maskapai. Pasalnya, aktivitas itu secara tak langsung mempromosikan layanan di dalam pesawat.

Apalagi, tambahnya, Garuda Indonesia merupakan maskapai layanan penuh atau full service yang selalu mengedepankan layanan dan keselamatan penerbangan.

"Harusnya malah bisa dipakai sebagai promosi dan instrospeksi kalau ada kekurangan pelayanan. Semacam kritik yang membangun. Kalau ada yang kritik, ya tinggal diperbaiki saja, toh setiap hari mereka harus melayani penumpang. Dengan perbaikan itu penumpang malah bisa jadi respek dan tertarik," pungkas dia.

 

Berita Terkait:

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini