Yura Yunita Perlahan Rakit Mimpi demi Totalitas
-
Bicara mengenai deretan solois perempuan muda berbakat di Indonesia, rasanya tak sahih jika tak memasukkan nama Yura Yunita di dalamnya. Album Yura (2014) dan Merakit (2018) mampu mendekatkan mimpi Yura sebagai musisi independen yang mampu total menjadi diri sendiri.
Lahir di keluarga pecinta musik, perempuan bernama asli Yunita Rachman ini memang telah akrab dengan musik dan serba-serbinya. Sejak berusia tiga tahun, ia sudah bermain instrumen piano klasik. Hal ini dikarenakan kultur keluarganya yang kerap membuat panggung sendiri dan menampilkan kebisaan masing-masing di bidang kesenian kala acara kumpul keluarga.
Kala dirinya duduk di bangku SMP dan SMA, panggung keluarga tersebut berkembang menjadi panggung acara-acara sekolah. Bahkan, perempuan kelahiran 1991 ini mulai menulis lagu saat SMA, termasuk lagu 'Berawal dari Tatap'. Musikalitas Yura juga semakin terasah di bangku kuliah dengan menjadi additional keyboardist grup musik bentukan Risa Saraswati, Sarasvati.
"Saya baru mulai manggung dari SMA dan kuliah tapi masih menjalani hobby saja dan belum menampilkan karya sendiri," ujar Yura kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Kamis (18/10).
Pemikiran untuk menjadi musisi profesional dan menelurkan karya sendiri sudah ada dalam benak Yura sejak bercokol di dunia perkuliahan. Namun dirinya yang kala itu masih mengenyam pendidikan di FIKOM Universitas Padjadjaran masih ingin berfokus menyelesaikan pendidikannya terdahulu. Kesibukan kuliah dan pekerjaan sampingan sebagai seorang penyiar di sebuah stasiun radio di Bandung membuatnya harus memilih prioritas dalam kehidupannya.
"Biar fokus, kuliah fokus dan saya juga nggak main-main sama karier musik saya. Kala kuliah sudah selesai, saya bisa totalitas di semua karya yang saya buat," ucapnya.
Baru pada 2013, pertemuannya dengan Glenn Fredly di sebuah acara televisi membukakan pintu bagi karier musik Yura secara profesional. Pertemuan keduanya membuahkan sebuah chemistry yang kuat dan berujung pada tawaran Glenn untuk terlibat di album debut Yura.
"Di tahun 2013, saya ada nyanyi di salah satu acara televisi, terus Bang Ari Rinaldy karena sudah bermusik sama aku dan berteman juga dengan Kak Glenn. Entah kenapa jadi kayak satu inner circle, lalu jadi dekat. Kak Glenn pun menawarkan membuat proyek Bang Ari untuk membuatkan Yura album pertama. Jadi, dia menawarkan diri untuk jadi eksekutif produser untuk album Yura," jelasnya.
Kesamaan ini terletak dari visi dan misi keduanya yang ingin terjun sebagai musisi independen di tengah banyaknya penyanyi yang harus rela menghilangkan jati diri demi menaati batasan yang diajukan label.
Lalu, proyek tersebut pun langsung digarap oleh Yura dan Glenn bersama dengan seorang penulis lagu, Ari Aru Renaldi di tahun yang sama. Meski berada di bawah bimbingan Glenn, penyanyi kelahiran Bandung ini merasa begitu dibebaskan untuk mengolah album pertamanya ini.
"Karena kita punya visi-misi yang sama, jadi walau dibuatkan lagunya tapi konsep di album pertama ini dari Yura. Dia begitu membebaskan Yura untuk bisa berekspresi membuat album pertama ini, jadi nggak ada batasan. Kak Glenn buat lagu di album pertama Yura sesuai dengan yang Yura suka, yang Yura mau, dan sesuai dengan ekspresi Yura. Senang sekali dengan Kak Glenn yang membuat aku begitu bebas berkarya," ucapnya.
Tepat dua minggu setelah ia menjadi sarjana, album perdananya bertajuk 'Yura' dirilis pada April 2014. Berisikan sembilan lagu bertemakan cinta, Yura memilih lagu ciptaannya sendiri bertajuk 'Balada Sirkus' sebagai single pertamanya. Dalam albumnya ini, ia juga turut berduet dengan sang eksekutif produser di single 'Cinta dan Rahasia'.
Lagu 'Cinta dan Rahasia' pun sukses di pasaran dan berhasil melambungkan nama Yura sebagai salah satu pendatang baru yang patut diperhitungkan di blantika musik Indonesia. Bahkan, video klip lagu ini telah ditonton lebih dari 61 juta kali di YouTube.
Setelah kesuksesan tersebut, Yura terus aktif berkarya dengan lantunan melodi mellow dan lirik yang dalam seperti di lagu 'Berawal dari Tatap' dan 'Intuisi'. Hal ini membuat Yura kerap lekat dengan citra galau dan sendu di mata masyarakat. Lagu-lagu buatannya sendiri ini turut membuktikan kecakapannya menulis lagu sekaligus menegaskan bahwa ia bukan sekadar penyanyi pendompleng nama besar penyanyi lain.
Baru pada pertengahan 2018, Yura berhasil menampilkan sisi lainnya dengan merilis lagu 'Harus Bahagia'. Tak hanya sekadar galau, ia juga mampu menciptakan dan menyanyikan lagu-lagu bernuansa ceria.
Lagu ini menjadi titik balik seorang Yura dalam warna musiknya. Musik yang lebih terkesan gembira dan lirik yang lebih optimistik tercermin dari lagu-lagu setelah 'Harus Bahagia' seperti 'Takkan Apa' dan lagu-lagu di album barunya yang bertajuk 'Merakit'.
Pesona optimis dan nada cerian tersebut menjadi sebuah wajah baru sosok Yura Yunita di mata penggemar musik Indonesia. Terlebih dengan label independennya bernama Ayura, ia semakin dekat dengan mimpinya sebagai seorang penyanyi yang tak takut untuk menyuarakan jati diri.
Penampilan Yura dapat disaksikan pada CNNIndonesia.com Music At Newsroom Special Edition, Rabu 24 Oktober pukul 14:00 WIB.
[Gambas:Youtube]