5 Fakta Menarik Oyo, 'Unicorn' India yang Sediakan Layanan Hotel di Indonesia
-
(Foto: Dok.Oyo)
Uzone.id - Kamu pernah melihat hotel di Jakarta, Bogor, atau daerah lain di Indonesia berlogo Oyo dengan dominasi merah dan putih? Kalau ya, yuk kenalan dengan Oyo.Yup, seperti yang sudah tertera di judul, Oyo adalah startup unicorn asal India yang bergerak di bisnis jaringan hotel. Dengan kata lain, Oyo adalah startup agregator hotel-hotel murah di India.
Beberapa tahun lalu, saat backpacking, seorang mahasiswa dropout melihat peluang bisnis untuk mengorganisir hotel-hotel di India.
Mahasiswa dropout itu bernama Ritesh Agarwal. Mengutip Quartz India, pada 2013, Ritesh mendirikan Oyo Rooms, jaringan hotel dan kamar. Pada 2015, muncul startup yang terinspirasi Oyo, seperti Airy, Nida Rooms, Zenrooms, dan Reddoorz.
Lantas, kapan Oyo meraih status unicorn? Bagaimana perkembangan bisnis mereka dan seperti apa ekspansi mereka ke Indonesia? Untuk lebih jelasnya, kamu bisa simak lima fakta menarik tentang Oyo.
Baca juga: 5 Kiat Mengatasi Stres Saat Membangun Startup
Menjadi startup unicorn di India pada September 2018
Pada 25 September 2018, Oyo mendapat suntikan dana sebesar 1 miliar dolar Amerika Serikat (sekitar Rp 14 triliun) dari SoftBank Vision Fund, Sequoia Capital, dan Lightspeed Venture Partners.
Pendanaan ini menjadikan Oyo sebagai startup unicorn di India, menyusul One97 Communications, perusahaan yang mendirikan platform pembayaran digital India Paytm.
Pendanaan untuk ekspansi ke China
Pendanaan pada 25 September 2018 itu dimanfaatkan Oyo untuk ekspansi ke China, Malaysia, Nepal, dan Inggris.
Mengutip Quartz India, Ritesh mengatakan, “Dengan dana tambahan ini, kami berencana meningkatkan skala bisnis dengan cepat di negara-negara tersebut, sambil terus berinvestasi lebih lanjut di teknologi dan talent.”
Baca juga: Yummy Corp, Startup Katering Lokal yang Terima Kucuran Dana Rp109 M
Oyo terinspirasi dari Airbnb
Masih mengutip sumber yang sama, setelah menemukan hotel murah dengan fasilitas buruk selama berpelesiran di India, Ritesh terinspirasi merintis layanan penginapan online yang terinspirasi dari Airbnb untuk menghadirkan pengalaman melancong yang lebih terprediksi.
Model bisnis Oyo berkembang, gak lagi mirip Airbnb
Namun kemudian model bisnis You jauh dari Airbnb, mengingat minimnya rumah dan apartemen di India. Alih-alih menjadi marketplace untuk hotel-hotel murah, Oyo mengumpulkan kamar-kamar dari seluruh India di platform-nya.
Oyo memantau standar kamar-kamar menggunakan sejumlah parameter, mulai dari kebersihan, ketersediaan WiFi, dan room service (layanan pemesanan makanan ke kamar hotel).
Oyo hadir di Indonesia pada Oktober 2018
Oyo diluncurkan pada Oktober 2018 di Indonesia dengan 30 hotel dan 1000 kamar eksklusif di Jakarta, Surabaya dan Palembang. Sampai 1 April 2019, OYO telah bermitra dengan lebih dari 500 pemilik properti dan mengelola lebih dari 530 hotel dan 12.250 kamar eksklusif di 52 kota.
Baca juga: Mau Kembangin Startup? Coba ke Coworking Space Baru ini di Jakarta
Terkait perkembangan bisnis ini, Rishabh Gupta, Country Head, OYO Hotels & Homes, Indonesia, dalam pernyataan resmi yang diterima Uzone.id mengatakan, ‘Kami sangat puas dengan respons tamu dan pemilik properti kami, yang telah memainkan peran penting dalam mendorong ekspansi yang cepat ke 52 kota di Indonesia dalam hanya lima bulan. Eksekusi kami yang solid didukung oleh tim yang terdiri dari lebih dari 750 talenta lokal yang berbakat.”
Lebih lanjut, ia mengatakan, “Kami akan berinvestasi lebih dari USD 100 juta di pasar dengan pertumbuhan tinggi ini dan bertekad untuk mencapai milestone berikutnya, yaitu hadir di 100 kota pada akhir 2019.”