Apa Itu Decacorn, Masih yang Online-online itu?
(Ilustrasi: Techstartups.com)
Uzone.id -- Belum lama ini sempat heboh istilah “unicorn yang online-online itu” gara-gara dalam debat capres putaran kedua muncul pembahasan seperti ini. Lalu, mulai heboh penjelasan mengenai arti sesungguhnya dari startup unicorn.Baru juga usai tentang ‘misteri’ di balik arti dari “startup unicorn”, kini muncul berita baru kalau layanan digital Grab telah naik kelas dari startup unicorn asal Singapura menjadi startup decacorn. Waduh, apa lagi ini?
Tentu hal ini bukan cuma ngarang-ngarang aja, gaes.
Memang benar adanya istilah decacorn sebagai status di atas unicorn untuk startup. Bedanya apa, kira-kira?
Baca juga: Yang Online yang Online, ini 4 Startup Unicorn Asal Indonesia
Seperti yang sudah kamu baca, startup unicorn adalah gelar yang diberi kepada startup yang nilai valuasi perusahaannya telah tembus US$1 miliar. Nah, karena gelar decacorn ini berada di atas unicorn, tandanya nilai valuasinya lebih tinggi.
Decacorn adalah istilah yang diberikan kepada perusahaan rintisan atau startup yang valuasinya tembus angka US$10 miliar. Bisa dibilang, decacorn adalah nilainya 10 kali lipat lebih besar dibanding unicorn.
“Grab adalah Decacorn pertama di Asia Tenggara. Pencapaian ini tak terlepas karena kamu semua para pengguna setia Grab, mitra pengemudi, serta rekan merchant Grab,” tulis Grab dalam blog resmi perusahaan.
Tandanya, Grab telah memiliki nilai perusahaan di atas US$10 miliar, atau setara Rp140 triliun.
Baca juga: Grab Resmi Jadi Startup Decacorn Pertama di Asia Tenggara
‘Kasta’ Grab yang sudah naik satu level dari unicorn ini menandakan perusahaan yang berbasis di Singapura itu resmi ‘sekelas’ dengan deretan perusahaan teknologi ternama lainnya seperti Uber, Didi Chuxing, Airbnb, SpaceX, Epic Games, Pinterest, Lyft, hingga Global Switch.
Dari daftar decacorn yang dirilis CB Insight per Januari 2019 tersebut, jelas Grab saat ini menjadi perusahaan asal Asia Tenggara pertama yang menyandang gelar decacorn.