Muslim Pro Jawab Tuduhan Jual Data Pengguna ke Militer AS
Ilustrasi (Foto: Goran Ivos / Unsplash)
Uzone.id - Muslim Pro, aplikasi doa dan Alquran, yang diklaim punya 98 juta pengguna telah memberikan bantahan laporan yang mengatakan mereka telah menjual data pribadi pengguna ke perantara, kemudian menyerahkannya kepada militer Amerika Serikat."Laporan media beredar bahwa Muslim Pro telah menjual data pribadi penggunanya ke militer AS. Ini tidak benar," kata Muslim Pro dalam pernyataan yang diposting di website resminya.
Muslim Pro mengatakan, mereka berkomitmen untuk melindungi dan mengamankan privasi penggunanya.
"Ini adalah masalah yang kami tangani dengan sangat serius," tuturnya.
BACA JUGA: CEO Muslim Life Komentari Data Pengguna Muslim Pro Dijual ke Militer AS
Media reports are circulating that Muslim Pro has been selling personal data of its users to the US Military. This is INCORRECT and UNTRUE. Muslim Pro is committed to protecting and securing our users’ privacy. This is a matter we take very seriously. #MuslimPro pic.twitter.com/2Lu0Zgvso1
— Muslim Pro (@MuslimPro) November 17, 2020
Muslim Pro telah dikecam setelah penyelidikan majalan online, Motherboard, menemukan jika aplikasi tersebut salah satu dari aplikasi yang diduga menghasilkan uang dengan menjual data lokasi pengguna ke broker pihak ketiga, yang kemudian dibeli oleh militer AS, seperti dilansir Uzone.id dari Aljazeera.
X-Mode, salah satu perusahaan yang terlibat dalam penjualan data lokasi, mengatakan bahwa mereka melacak 25 juta perangkat di AS setiap bulan dan 40 juta di tempat lain , termasuk di Uni Eropa, Amerika Latin dan kawasan Asia Pasifik.
Muslim Pro, dalam pernyataannya telah umumkan pemutusan hubungan dengan beberapa mitranya.
"Kami telah memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami dengan semua mitra data, termasuk X-Mode, berlaku segera," kata Muslim Pro.
X-Mode memberi tahu Motherboard bahwa bisnisnya dengan kontraktor militer AS bersifat "internasional dan terutama berfokus pada tiga kasus penggunaan: kontraterorisme, keamanan siber, dan prediksi hotspot Covid-19 di masa depan."
Motherboard pakai perangkat lunak analisis jaringan yang mengungkapkan bahwa versi Android dan iOS dari aplikasi tersebut mengirimkan data lokasi "titik akhir X-Mode".
Aplikasi lain yang ditampilkan dalam investigasi termasuk aplikasi kencan Muslim Mingle telah diunduh 100 ribu kali.
Soal laporan Motherboard, militer AS mengatakan bahwa mereka pakai data tersebut untuk mendukung "persyaratan misi Pasukan Operasi Khusus di luar negeri."
VIDEO Samsung Galaxy M51 vs Vivo V20, Perang HP Rp5 Jutaan!